kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG sentuh all time high, investor disarankan waspadai koreksi


Sabtu, 13 November 2021 / 06:09 WIB
IHSG sentuh all time high, investor disarankan waspadai koreksi
ILUSTRASI. IHSG sentuh all time high, investor disarankan waspadai koreksi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menyentuh all time high. Angka itu melewati rekor tertingginya pada 2018 lalu di level 6.693,46.

Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana menilai kembalinya IHSG ke level sebelum pandemi didorong dari optimisme para investor. Sebab, pihaknya melihat secara fundamental belum lebih baik dari sebelumnya.

"Yang dilihat investor proyeksi pertumbuhan karena sebetulnya tahun ini Indonesia meleset pertumbuhan ekonominya karena PPKM. Namun, seiring membaiknya kondisi kesehatan, pelonggaran PPKM, dan proyeksi ekonomi tahun depan di 5%-7% yang membuat IHSG naik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/11).

Faktor kedua, ia bilang, karena menjelang akhir tahun. Menurutnya, mendekati akhir tahun ada window dressing yang mana juga diantisipasi investor sehingga mendorong IHSG naik.

Baca Juga: Wall Street ditutup lebih tinggi didorong kenaikan saham-saham teknologi besar

Untuk nilai wajar sendiri, Wawan berpendapat IHSG kemahalan jika menempatkan LQ45 sebagai proxy. Hanya saja, jika menggunakan proyeksi pendapatan emiten tahun depan ia menilai IHSG saat ini terbilang relatif wajar, bahkan cenderung memiliki ruang untuk naik kembali.

Ia menjelaskan, jika mengacu pada LQ45 sebetulnya IHSG saat ini kemahalan sebab banyak pendapatan emiten yang tidak sesuai target awalnya. Menurutnya, IHSG di level 6.700 sudah mahal karena wajarnya 14 kali - 15 kali. Nah, jika mengacu pada PER tersebut maka IHSG seharusnya berada di level 6.000 - 6.200.

Sementara, saat ini PER LQ45 sudah 18 kali - 20 kali jika mengacu pada pendapatan September 2021. "Secara historis mahal, kalau sekarang ini memang PER optimis dengan ekspektasi pendapatan emiten bisa naik, jadi walau harganya naik investor masih optimis untuk membeli," imbuhnya.

Walau begitu, Wawan mengakui bahwa dengan kondisi saat ini rentan terkoreksi. Ia menjelaskan, sebab secara historis apabila IHSG menyentuh all time high maka sejak menyentuh level tertingginya, jika mengalami penurunan bisa sampai 20%.

Baca Juga: IHSG menguat 1,05% dalam sepekan, ini sentimen penggeraknya

Untuk jangka pendek, ia bilang koreksi karena aksi profit taking. Selanjutnya, untuk tahun depan apabila ada katalis negatif apapun seperti suku bunga yang tiba-tiba naik, atau terjadinya gelombang Covid-19 selanjutnya IHSG bisa turun sampai ke level 5.500.

"Jadi, kalau IHSG turun 20% sampai 5.500 itu wajar sehingga investor saham harus siap bahwa investasi saham itu berisiko dan orientasi jangka panjang," jelasnya.

Hal itu juga terlihat dari penutupan perdagangan, Jumat (12/11) IHSG ditutup melemah 40,28 poin atau 0,60% ke level 6.651,05.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×