kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Neraca dagang kembali defisit, laju penguatan rupiah hari ini mulai tersendat


Senin, 17 Februari 2020 / 14:01 WIB
Neraca dagang kembali defisit, laju penguatan rupiah hari ini mulai tersendat
ILUSTRASI. Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11/2019).


Reporter: Hikma Dirgantara, Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot masih berada di zona hijau pada Senin (17/2) siang ini. Namun laju penguatan rupiah mulai melambat.

Mengutip Bloomberg pada pukul 13.30 WIB, rupiah bertengger di level Rp 13.692 per dolar AS. Artinya rupiah menguat 0,01% dari penutupan Jumat (14/2) yang ada di level Rp 13.693 per dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah hari ini bertengger di level Rp 13.693 per dolar AS di kurs Jisdor

Rupiah hari ini menguat bersama sederet mata uang Asia lain. Mulai dari dolar Hong Kong, dolar Singapura, dolar Taiwan hingga baht Thailand.

Di sisi lain, yen Jepang, peso Filipina, won Korea Selatan dan rupee India justru melempem di hadapan dolar AS.

Pelemahan rupiah ini memang telah diprediksi terjadi bila neraca dagang Indonesia kembali mengalami defisit. Di mana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit di Januari 2020 sebesar US$ 864 juta.

Namun pergerakan rupiah hari ini dinilai masih belum lepas dari tantangan. Head of Economic Research Pefindo Fikri C Permana melihat potensi pelemahan rupiah hari ini masih akan mungkin terjadi. 

Dari sisi eksternal, Fikri menyebut persebaran virus corona masih akan menjadi sentimen pemberat. Ditambah dengan kemungkinan downside risk ekonomi yang menimpa beberapa negara berkembang. 

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Terimbas Neraca Dagang dan Dampak Corona

"Downside risk ekonomi dari Argentina, India, dan China diperkirakan akan cukup berpengaruh terhadap kepercayaan bagi negara berkembang, termasuk Indonesia," papar Fikri.

Oleh sebab itu, ia memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.640 - Rp 13.740. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×