kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Nasdaq rekor tembus 10.000, S&P 500 dan Dow Jones malah kembali melemah


Kamis, 11 Juni 2020 / 05:59 WIB
Nasdaq rekor tembus 10.000, S&P 500 dan Dow Jones malah kembali melemah
ILUSTRASI. Wall Street ditutup bervariasi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali ditutup bervariasi. Indeks acuan Dow Jones dan S&P 500 kembali melemah setelah pernyataan Federal Reserve (The Fed) terhadap masa depan ekonomi Amerika Serikat. 

Di sisi lain, indeks Nasdaq berhasil ditutup ditutup di atas 10.000. Ini membuat indeks Nasdaq selalu mencetak rekor penutupan tertinggi dalam tiga hari berturut-turut setelah ditopang saham Microsoft dan Apple. 

Pada penutupan perdagangan Rabu (10/6), Dow Jones Industrial Average turun 282,31 poin, atau 1,04% menjadi 26.989,99, S&P 500 kehilangan 17,04 poin, atau 0,53% ke 3.190,14 dan Nasdaq Composite menguat 66,59 poin, atau 0,67% menjadi 10.020,35.

Baca Juga: Wall Street turun, Nasdaq mencetak rekor tertinggi lagi

Pernyataan The Fed setelah FOMC Meeting memang menjadi fokus utama pergerakan bursa saham AS kemarin. Dalam pernyataannya, The Fed meyakinkan investor akan terus mendukung perbaikan ekonomi, tetapi tetap memproyeksikan produk domestik bruto AS kontraksi 6,5% di tahun ini. 

Selain itu, The Fed juga memperkirakan tingkat pengangguran Negeri Paman Sam di akhir 2020 bisa mencapai 9,3%. Selain itu, bank sentral juga tetap mempertahankan kisaran suku bunga acuan di level 0%-0,25%, paling tidak hingga 2022 mendatang. 

Sepanjang hari, indeks S&P 500 dan Dow bergerak antara zona merah dan zona hijau setelah pernyataan tersebut. "Proyeksi untuk PDB dan pengangguran yang memperlihatkan akan membaik perlahan, tetapi masih butuh waktu untuk kembali," kata Tom Martin, Senior Portfolio Manager Globalt di Atlanta.

Pada indeks S&P, saham bank melemah 5,8%. Ini menjadi penurunan harian terbesar sejak 15 April. Indeks keuangan pada S&P 500 menjadi batu sandungan terbesar pada indeks acuan ini. 

Sebelum pernyataan The Fed, S&P 500 turun 0,8%. Namun, janji The Fed untuk menjaga kebijakan moneter longgar sampai ekonomi AS kembali ke jalur mengulangi janji yang dibuat saat masa awal pandemi virus corona, berhasil mempersempit pelemahan. 

"Tetapi, saya juga melihat pergerakan material di bank ketika Powell berbicara tentang pengendalian kurva imbal hasil. Itu bukan sesuatu yang ingin dilihat oleh bank. Apa yang dilakukannya adalah mempertahankan suku bunga turun," kata Quincy Krosby, Chief Market Strategist di Prudential Financial di Newark, New Jersey.

Sementara itu, saham Eli Lilly and Co terlihat menguat namun terlambat, setelah akhirnya ditutup naik 1,3%. Ini terjadi setelah kepala ilmuwan perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa memiliki obat yang dirancang khusus untuk mengobati COVID-19 yang diizinkan untuk digunakan pada awal September. Hal ini bisa terjadi jika salah satu dari dua terapi antibodi itu sedang menguji berjalan mulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×