Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali ditutup bervariasi. Indeks acuan Dow Jones dan S&P 500 kembali melemah setelah pernyataan Federal Reserve (The Fed) terhadap masa depan ekonomi Amerika Serikat.
Di sisi lain, indeks Nasdaq berhasil ditutup ditutup di atas 10.000. Ini membuat indeks Nasdaq selalu mencetak rekor penutupan tertinggi dalam tiga hari berturut-turut setelah ditopang saham Microsoft dan Apple.
Pada penutupan perdagangan Rabu (10/6), Dow Jones Industrial Average turun 282,31 poin, atau 1,04% menjadi 26.989,99, S&P 500 kehilangan 17,04 poin, atau 0,53% ke 3.190,14 dan Nasdaq Composite menguat 66,59 poin, atau 0,67% menjadi 10.020,35.
Baca Juga: Wall Street turun, Nasdaq mencetak rekor tertinggi lagi
Pernyataan The Fed setelah FOMC Meeting memang menjadi fokus utama pergerakan bursa saham AS kemarin. Dalam pernyataannya, The Fed meyakinkan investor akan terus mendukung perbaikan ekonomi, tetapi tetap memproyeksikan produk domestik bruto AS kontraksi 6,5% di tahun ini.
Selain itu, The Fed juga memperkirakan tingkat pengangguran Negeri Paman Sam di akhir 2020 bisa mencapai 9,3%. Selain itu, bank sentral juga tetap mempertahankan kisaran suku bunga acuan di level 0%-0,25%, paling tidak hingga 2022 mendatang.
Sepanjang hari, indeks S&P 500 dan Dow bergerak antara zona merah dan zona hijau setelah pernyataan tersebut. "Proyeksi untuk PDB dan pengangguran yang memperlihatkan akan membaik perlahan, tetapi masih butuh waktu untuk kembali," kata Tom Martin, Senior Portfolio Manager Globalt di Atlanta.