Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasdaq Composite mencatat level penutupan perdagangan tertinggi sepanjang masa pada Senin (17/8). Sementara indeks S&P 500 mendekati level tertingg juga. Kedua indeks saham Wall Street ini ditopang oleh kenaikan harga saham Nvidia dan saham-saham teknologi
Pada perdagangan kemarin, indeks Nasdaq melompat 1% ke 11.129,73. Sedangkan S&P 500 menguat 0,27% ke 3.381,99, sedikit lagi mendekati rekor penutupan tertinggi 3.386,15 pada Februari 2020 lalu.
Nvidia merupakan salah satu penopang Nasdaq dan S&P 500 kemarin. Harga saham produsen prosesor grafis komputer ini melesat 6,67% ke rekor tertinggi setelah dua analis menaikkan target harga mendekati rilis kinerja pada Rabu (19/8) ini.
Juni lalu, Nasdaq menjadi indeks utama Wall Street yang menutup penurunan akibat penyebaran virus corona. Amazon.com dan Netflix Inc diuntungkan oleh pembatasan aktivitas sosial.
Baca Juga: Wall Street naik, ditopang laporan keuangan emiten ritel yang naik di atas ekspektasi
Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management mengatakan hanya saham-saham teknologi yang diuntungkan. "Hal-hal yang baru terjadi 10 tahun kemudian pada 18 Februari lalu kini terjadi, yaitu pembelajaran jarak jauh, bertemu dengan dokter via Zoom, memesan obat lewat pengiriman," kata Dollarhide kepada Reuters.
Hingga Jumat lalu, sebanyak 457 dari total penghuni S&P 500 yang telah merilis kinerja. Dari laporan kinerja yang masuk sekitar 81,4% mencatat kinerja jauh lebih tinggi daripada ekspektasi. "Kinerja jauh lebih tinggi daripada ekspektasi karena ekspektasi pasar sangat-sangat rendah," kata Willie Delwiche, investment strategist Baird kepada Reuters.
Baca Juga: IHSG berpeluang menguat kembali, saham berikut bisa jadi pilihan hari ini
Sementara Dow Jones Industrial Average justru turun 0,31% ke 27.844,91. Penurunan Dow Jones dipicu oleh penurunan harga saham Boeing Co sebesar 3,41% pada perdagangan kemarin, disusul oleh American Express Co 2,85%, JPMorgan Chase & Co 2,64%, serta Goldman Sachs Group Inc sebesar 2,36%.
Risalah rapat Federal Reserve yang akan diumumkan pada Rabu ini akan memberikan pandangan bank sentral terhadap pemulihan ekonomi. Di sisi lain, kehati-hatian investor masih ada menjelang pemilihan presiden November mendatang.
Baca Juga: Diprediksi kontraksi tahun ini, Indonesia lebih mending daripada empat negara ASEAN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News