Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasabah reksadana saham yang dikelola PT Emco Asset Management mulai khawatir dananya akan nyangkut. Sebab, banyak nasabah yang melakukan pengajuan pencairan dana (redemption) sejak 10 Desember 2019 belum menerima dana masuk padahal statement dari Bank Kustodian terkait sudah terbit.
"Ketika menanyakan, mereka menjawab harus menunggu untuk menjual sahamnya karena tidak likuid. Kita mintakan ini, juga tidak bisa memastikan timeline-nya. Tetapi mereka memberi jaminan pasti akan terbayar cuma tidak tahu kapan dibayar," ujar salah satu nasabah reksadana Emco yang enggan disebutkan identitasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/1).
Baca Juga: Reksadana Emco bermasalah, manager investasi lain masih optimistis
Selain telah menghubungi pihak manajemen Emco, nasabah juga telah menghubung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hanya saja, kata dia, OJK hanya mencatat laporan tersebut dan sampai saat ini belum ada respon. Sejauh ini, OJK hanya menegaskan Emco harus mencabut larangan redemption.
Penundaan redemption ini disampaikan oleh manajemen Emco melalui surat resmi tertanggal 27 Desember 2019. Alasannya, sebagian besar portofolio dalam reksadana saham yang dikelola Emco tidak dapat diperdagangkan di pasar dan saat ini Emco tengah melakukan penyelesaian transaksi redemption yang sebelumnya.
Dus, nasabah ingin OJK membuat sikap tegas terkait risiko gagal bayar empat reksadana saham ini. Pasalnya, nasabah melihat belum ada itikad baik dari pihak manajemen Emco untuk menjelaskan racikan poritofolio di empat reksadana tersebut yang membuat nilai aktiva bersih (NAV) turun tajam.
"Kalau hanya mengatakan ini risiko investasi, ya nasabah tidak akan tetap terima kalau tidak ada penjelasan dari fund manager mengenai bagaimana mereka mengelola," ujar dia.
Baca Juga: OJK tegaskan Emco harus cabut larangan redemption
Sebagai gambaran saja, pada 11 Juli NAB Emco Mantap sempat menyentuh angka tertinggi di level Rp 6.269,98, kemudian bersamaan dengan kasus Hanson International NAB terus turun hingga menyentuh Rp 2.021,35 per hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News