Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik dari level terendah 1,5 bulan di sesi sebelumnya pada Selasa (19/1). Dolar Amerika Serikat (AS) tergelincir sementara prospek stimulus global mendukung logam safe-haven.
Melansir Reuters pukul 13.03 WIB, harga emas spot naik tipis 0,1% menjadi US$ 1.837,79 per ons troi pada 0537 GMT, pulih dari level terendah sejak 2 Desember di US$ 1.809.90 pada hari Senin.
Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi US$ 1.839,40. "Faktor kunci tampaknya adalah mata uang (AS)," kata Michael McCarthy, kepala analis di CMC Markets.
McCarthy menambahkan bahwa meskipun dolar mengalami kenaikan baru-baru ini, dapat terjadi pelemahan lebih lanjut dan itu akan mendukung harga emas batangan.
Dolar jatuh dari level tertinggi empat minggu yang ditandai di sesi sebelumnya, menjelang kesaksian calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen di hadapan Senat.
Greenback memulai tahun dengan reli hampir 2% terhadap mata uang utama lainnya, didukung oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS sebagai tanggapan atas rencana Presiden terpilih AS Joe Biden untuk paket bantuan pandemi senilai US$ 1,9 triliun. Tolok ukur imbal hasil Treasury 10-tahun terikat kisaran, tetapi bertahan di atas 1%.
"Pasar obligasi jelas berada pada perubahan kondisi, dan kita mungkin telah melihat tingkat suku bunga terendah untuk siklus ini ... itu akan menjadi pertimbangan utama bagi para pedagang emas tahun ini," kata McCarthy.
Baca Juga: Bertambah Rp 8.000, simak daftar harga emas Antam untuk Kamis (19/1)
Investor sekarang melihat ke depan untuk putaran berikutnya dari stimulus fiskal di Amerika Serikat dengan proposal paket stimulus sebesar $ 1,9 triliun dari Presiden terpilih Joe Biden. Biden akan dilantik pada hari Rabu.
Menteri keuangan zona euro juga menjanjikan dukungan fiskal lanjutan untuk ekonomi mereka. "Anggota bank sentral global menyadari bahwa meskipun pasar ekuitas berjalan baik, ekonomi yang mendasarinya masih sangat lemah dan langkah-langkah stimulus diperlukan," kata Michael Langford, direktur penasehat perusahaan AirGuide.
Dengan dolar yang lebih lemah, imbal hasil riil negatif dan potensi lonjakan inflasi, arus investasi ke Exchange Traded Funds dan peningkatan permintaan emas fisik di China; sisi atas emas sangat menarik, kata Langford.
Di tempat lain, harga perak turun 0,9% menjadi US$ 25,11 per ons troi. Platinum naik 1,4% menjadi US$ 1.093,93 sementara paladium naik 0,3% menjadi US$ 2.379,57.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News