kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik 75%, Intiland Development (DILD) Meraih Marketing Sales Rp 1,64 Triliun di 2021


Senin, 24 Januari 2022 / 18:54 WIB
Naik 75%, Intiland Development (DILD) Meraih Marketing Sales Rp 1,64 Triliun di 2021
ILUSTRASI. Proyek properti Amesta Living, hasil kerjasama?Intiland Development (DILD) dan Abdael Nusa di Surabaya.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) berhasil meningkatkan raihan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sepanjang tahun lalu. Emiten properti ini meraih marketing sales senilai Rp 1,64 triliun pada 2021.

Realisasi tersebut meroket sekitar 75% dibandingkan capaian marketing sales DILD pada tahun 2020 yang sebesar Rp 937 miliar. Pasar properti yang sudah mulai kembali bergerak pada tahun lalu menjadi katalis positif bagi Intiland.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD Archied Noto Pradono mengungkapkan, peningkatan marketing sales tahun 2021 terutama berasal dari hasil penjualan di segmen pengembangan kawasan perumahan. DILD berhasil memasarkan dua pengembangan proyek baru yakni Amesta Living di Surabaya dan DUO Talaga Bestari di Tangerang.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Sebut Harga Market Lahan Industri Masih Stagnan

“Stimulus kebijakan dari pemerintah terbukti cukup efektif mendorong penjualan properti, khususnya pada segmen perumahan. Penjualan Intiland di segmen ini cukup meningkat, baik dari pengembangan proyek baru atau proyek-proyek yang sudah berjalan,” kata Archied dalam siaran pers, Senin (24/1).

Dari empat segmen pengembangan yang dimiliki DILD, kawasan perumahan berhasil memberikan kontribusi marketing sales terbesar. Segmen ini membukukan hasil penjualan Rp 922 miliar atau 56% dari total marketing sales. Realisasi ini melonjak 45% dibandingkan perolehan marketing sales senilai Rp 638 miliar di tahun 2020.

Kontribusi marketing sales berikutnya bersumber dari pengembangan segmen mixed-use & high rise yang menyumbang 24% atau sebesar Rp 390 miliar. Hasil penjualan segmen ini juga melejit 159% dibandingkan tahun sebelumnya.

Archied mengungkapkan, lonjakan hasil penjualan di segmen mixed-use and high rise terutama berasal dari peluncuran proyek baru Tierra SOHO di Surabaya pada triwulan kedua 2021. Juga penjualan unit unit apartemen 1Park Avenue, The Rosebay, Graha Golf, dan Aeropolis.

Baca Juga: Intiland Development Targetkan Penjualan Lahan Industri Rp 200 Miliar di Tahun 2022

Tren pertumbuhan positif terjadi pula pada segmen pengembangan kawasan industri. Tahun 2021, segmen kawasan industri membukukan marketing sales Rp 329 miliar, naik 123% dibandingkan capaian tahun 2020 senilai Rp 148 miliar. Penjualan dari segmen ini memberikan kontribusi sebesar 20% dari total marketing sales tahun 2021.

Menurut Archied, peningkatan ini terutama berasal dari hasil penjualan lahan industri dari proyek pengembangan kawasan industri baru Batang Industrial Park yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah. Kontribusi lainnya berasal dari penjualan lahan industri di kawasan industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur dan fasilitas pergudangan di proyek Aeropolis, Tangerang.

Dari hasil ini, Archied menegaskan bahwa strategi DILD dalam meluncurkan proyek-proyek baru cukup efektif untuk mendongkrak kinerja penjualan. Sekitar 50% total perolehan marketing sales atau sebesar Rp 814,7 miliar berasal dari peluncuran proyek-proyek baru.

“Meskipun tahun lalu masih dalam kondisi pandemi, masyarakat sudah mulai kembali melakukan pembelian dan investasi. Kami masuk pada momentum yang tepat untuk peluncuran proyek baru dan hasilnya efektif karena mendapatkan sambutan dan apresiasi yang sangat positif. Kami percaya kondisi akan semakin membaik ke depan dan konsumen tidak lagi bersikap wait and see,” ujar Archied.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Perkuat Pasar Co-Working Space di Surabaya

DILD juga berhasil meningkatkan pendapatan dari segmen investment properties yang merupakan sumber recurring income atau pendapatan berulang. DILD membukukan recurring income sekitar Rp 658 miliar, atau naik 11,5% dibandingkan tahun 2020. Kontribusi dari segmen ini berasal dari pengelolaan kawasan, fasilitas olah raga, penyewaan perkantoran dan ritel, serta fasilitas standard factory building di kawasan industri.

DILD berharap tahun 2022 masih sebagai momentum pemulihan bagi pasar properti nasional sekaligus meningkatnya daya serap pasar. Oleh sebab itu, Archied optimistis penjualan tahun ini bisa kembali meningkat.

DILD menargetkan perolehan marketing sales sebesar Rp 2,4 triliun atau meningkat sekitar 47% dari pencapaian tahun lalu. Untuk mencapai target tersebut, DILD masih mengandalkan hasil penjualan dari beberapa pengembangan proyek baru yang akan diluncurkan tahun ini maupun dari pengembangan baru di proyek-proyek berjalan.

Beberapa pengembangan baru yang akan diluncurkan tahun ini antara lain sebuah proyek perumahan di Jakarta Utara, pengembangan tiga klaster baru di Surabaya dan Jakarta, serta properti komersial di Tangerang.

“Tahun ini kami rencananya meluncurkan sejumlah proyek baru, seperti perumahan maupun komersial. Proyek-proyek baru ini sudah masuk dalam pipeline pengembangan dan menunggu momentum terbaik untuk peluncuran di tahun ini,” pungkas Archied.

Baca Juga: Amesta Living dari Intiland (DILD) dan Abdael Nusa Raih Marketing Sales Rp 318 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×