kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Naik 2% di Kuartal I-2023, Ini Strategi BEI Dorong Pertumbuhan Investor Pasar Modal


Kamis, 04 Mei 2023 / 20:31 WIB
Naik 2% di Kuartal I-2023, Ini Strategi BEI Dorong Pertumbuhan Investor Pasar Modal
ILUSTRASI. Sampai dengan 31 Maret 2023, investor pasar saham syariah mencapai 120.530 investor


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pelan, tetapi investor pasar modal syariah terus meningkat. Untuk menggenjot pertumbuhan, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan sejumlah stimulus, salah satunya indeks baru.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan, investor syariah terus mengalami pertumbuhan. Sampai dengan 31 Maret 2023, investor pasar saham syariah mencapai 120.530 investor.

"Jika dibandingkan dengan 2018 sejumlah 44,546 investor ada lonjakan peningkatan 170,6%. Kalau dibandingkan akhir 2022 kenaikan terjadi sebesar 2,22%," katanya saat dihubungi Kontan, Kamis (4/5).

Adapun BEI menargetkan pada tahun ini, investor syariah bisa meningkat 10% dibandingkan posisi akhir tahun lalu. Pada 2022, investor syariah mencapai 117.942 atau tumbuh 12,13% secara tahunan.

Baca Juga: 49 Perusahaan Antre IPO di Pipeline Bursa Efek Indonesia, Berikut Sektornya

Jeffrey bilang BEI telah menyusun sejumlah program untuk meningkatkan jumlah dan keaktifan investor saham syariah. Salah satunya dengan menggelar IDX Islamic Challenges 2023 yang berlangsung dari April-September 2023.

Stimulus lainnya akan datang dari peluncuran indeks dengan kombinasi antara Syariah dan Environmental, Social and Governance (ESG). Jeffrey yakin indeks ini dapat menjadi sentimen baru bagi pasar modal syariah.

“Karena secara historis, setiap penerbitan green sukuk ritel oleh pemerintah selalu mengalami oversubscribe,” jelas Jeffrey.

Namun indeks anyar masih dalam proses perancangan. Jeffrey berharap indeks tersebut bisa meluncur tahun ini karena ada momentum yang tepat.

"Sedang dalam proses diskusi internal dan dengan stakeholders untuk mencari konsep indeks ESG syariah yang sesuai dengan karakter pasar Indonesia," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×