kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Naik 15 kali lipat sejak IPO, saham Singaraja Putra (SINI) kena suspensi


Rabu, 18 Desember 2019 / 06:42 WIB
Naik 15 kali lipat sejak IPO, saham Singaraja Putra (SINI) kena suspensi
ILUSTRASI. Kamar hotel Imperial milik PT Singaraja Putra Tbk (SINI) di Cikarang. Kemarin, harga saham Singaraja Putra (SINI) melesat 21,77% Rp 1.650 per saham.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyetor perdagangan saham dan waran PT Singaraja Putra Tbk (SINI) dan SINI-W mulai hari ini. Suspensi ini dilakukan karena peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham dan waran SINI di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 18 Desember 2019 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut," ungkap BEI dalam pengumuman bursa, Selasa (17/12).

Baca Juga: BEI membuka perdagangan saham dan waran Singaraja Putra (SINI) pada hari ini

Sebenarnya, BEI telah menyetor perdagangan saham emiten hotel dan perkayuan ini pada 12 Desember lalu untuk cooling down setelah kenaikan harga berturut-turut. Tapi harga saham SINI masih juga melaju kencang.

Kemarin, harga saham Singaraja Putra melesat 21,77% Rp 1.650 per saham. Harga saham Singaraja Putra sudah naik lebih dari 15 kali lipat dari harga initial public offering yang sebesar Rp 108 per saham. Emiten ini baru melantai di BEI pada 8 November 2019.

Baca Juga: Baru Melantai di Bursa, Yuk Simak Agenda Bisnis Singaraja Putra (SINI)

Selain menjalankan usaha bisnis hotel yang beroperasi pada tahun 2006, Singaraja Putra pun memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perdagangan dan industri pengolahan kayu berorientasi ekspor.

Pada 2018, SINI mencatatkan pertumbuhan signifikan. Pemicunya adalah akuisisi 54% saham sebuah perusahaan perdagangan dan pengolahan kayu, PT Interkayu Nusantara (IKN). Kendati memulainya sebagai bisnis penginapan, sumber pendapatan terbesar SINI adalah anak usahanya. Sebagai gambaran, pendapatan bisnis kayu mencapai Rp 109 miliar per Mei 2019 lalu, 99,5% dari total pendapatan perusahaan.

Pada akhir tahun ini, Singaraja membidik target pendapatan hingga Rp 246 miliar. Adapun hingga kuartal III lalu, perusahaan ini sudah merealisasikan 76% dari target yang dibidik. Singaraja Putra menargetkan laba bersih Rp 4 miliar hingga tutup tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×