Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Hanson International Tbk (MYRX) menunda rencana penerbitan obligasi. Arus kas yang cukup baik membuat perusahaan mengurungkan niat penerbitan surat utang di tahun ini.
"Arus kas dari penjualan sudah cukup baik, jadi belum terlalu perlu untuk menerbitkan obligasi untuk membayar utang-utang yang jatuh tempo tahun 2017 ini," kata Direktur Utama MYRX, Benny Tjokrosaputro kepada KONTAN, Rabu (2/8).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di semester 1 2017, MYRX mencatatkan arus kas dan setara kas sebesar Rp 739,07 miliar. Angka ini meningkat 122,81% dibanding kas dan setara kas perusahaan pada Desember 2016.
Benny menambahkan, dana hasil penawaran saham umum perdana alias initial public offering (IPO) PT Armidian Karyatama Tbk, beberapa bulan lalu pun mampu menutup pembayaran kewajiban tahun ini. Pasalnya, anak usaha MYRX tersebut berhasil meraup Rp 500 miliar yang berdampak pada arus kas perusahaan.
Adapun menurut laporan keuangan perusahaan pada enam bulan pertama tahun ini, jumlah utang bank jangka pendek yang harus dibayar perusahaan sebesar Rp 575,99 miliar. Sementara pinjaman bank yang harus dibayar dalam setahun senilai Rp 48,24 miliar.
Meski sebelumnya perusahaan telah mendapat restu dari pemegang saham untuk menerbitkan obligasi dalam rangka refinancing utang yang jatuh tempo tahun ini, Benny mengatakan, penerbitan obligasi tersebut masih akan tetap ditunda.
"Kalau ada proyek besar baru akan kami terbitkan dan nilainya akan mengikuti kebutuhan dana nilai proyek. Tapi untuk tahun ini sepertinya kami belum berencana menerbitkan obligasi," ujar Benny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News