kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Musim dingin bersahabat, harga gas alam meringkuk


Sabtu, 27 Desember 2014 / 07:00 WIB
Musim dingin bersahabat, harga gas alam meringkuk
ILUSTRASI. Film Sabtu Bersama Bapak yang dibintangi Abimana Aryasatya akan segera tayang dan bisa ditonton di Netflix mulai minggu ini.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Musim dingin yang masih bersahabat, memicu harga gas alam melempem. Rabu (24/12), harga gas alam menyentuh level terendah sejak September 2012, di US$ 3.072 per mmbtu.

Tapi jika mengutip Bloomberg, harga gas alam pada Jumat (26/12) pukul 15.15 WIB naik tipis 0,42% menjadi US$ 3.085 per mmbtu. Jika ditarik dalam sepekan terakhir, harga gas alam  pengiriman Februari 2015 di New York Merchantile Exchange tergerus 11,81% dari US$ 3.498 per mmbtu.

Ibrahim, Analis dan Direktur Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan, kenaikan ini sangat terbatas. Bahkan kemungkinan akan kembali terhempas. Gas alam sebagai salah satu turunan minyak mentah masih dalam dalam satu tren pergerakan.

Sejatinya tak ada faktor yang mampu mengangkat harga gas alam. "Cadangan gas alam terus meningkat, ekonomi Amerika Serikat bagus, musim dingin tidak terlalu buruk," papar Ibrahim.

Berdasarkan data Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat, stok gas alam menyusut 49 miliar kubik dalam seminggu yang berakhir pada Jumat (19/12) lalu. Angka ini di bawah estimasi analis, bahwa stok gas alam bisa menyusut 63 miliar kubik.

Prediksi para analis dalam survei Bloomberg, stok gas alam menurun 59 miliar kubik. "Angkanya sangat kecil, karena saat ini hangat. Kami mengestimasi, akan lebih banyak power generator dinyalakan. Tapi kenyataannya tidak terjadi. Sementara, pasar terus dibanjiri stok produksi gas alam," jelas Aaron Calder, Senior Market Analyst, Gelber & Associates di Houston, mengutip Bloomberg.

Selain itu, kuatnya dollar AS semakin menekan harga gas alam. Kondisi China yang sedang krisis ekonomi juga menjadi faktor negatif bagi harga gas alam. "PDB China diprediksi hanya akan tumbuh 4,7%," kata Ibrahim. Sedangkan pertumbuhan ekonomi China yang semula diprediksikan mencapai 7,1%, sepertinya cuma tercapai di 7%.

Belum lagi aksi profit taking di saat libur Natal dan Tahun Baru. Secara teknikal, Ibrahim bilang, harga gas alam masih dalam tren melemah. Ini nampak dari bollinger band dan moving average (MA) 30% di atas bollinger bawah. Stochastic di 60% negatif.

Ibrahim memproyeksikan, hari ini harga gas alam berkisar antara US$ 3,05-US$ 3,11 per mmbtu. Sedangkan pekan depan di US$ 2,90-US$ 3,12 per mmbtu.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×