kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Musim bagi-bagi dividen berlanjut, ini rekomendasi saham dari analis


Senin, 02 Agustus 2021 / 06:50 WIB
Musim bagi-bagi dividen berlanjut, ini rekomendasi saham dari analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen masih berlanjut. Kontan mencatat, sejauh ini sudah ada 10 emiten yang mengumumkan akan membagikan dividen atas laba tahun buku 2020. 

Emiten-emiten tersebut adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT MNC Studios International Tbk  (MSIN), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP). 

Ada juga PT Argha Karya Prima Industry YBk (AKPI), PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN), PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). 

Baca Juga: Tertekan sejak awal tahun, berikut rekomendasi saham sejumlah emiten semen

Mempertimbangkan penutupan harga saham Jumat (30/7), potensi dividend yield saham-saham tersebut berada di kisaran 0,98% hingga 17,86%. 

Potensi dividend yield paling rendah dicatatkan oleh CTRA yaitu 0,98%. Asal tahu saja, CTRA berencana membagikan dividen Rp 8,5 per saham. Adapun harganya ditutup di Rp 865 per saham akhir pekan lalu. 

Sementara itu, LPIN memiliki potensi dividend yield paling tinggi yakni 17,86%. LPIN berencana membagikan saham Rp 117 per saham. Adapun pada penutupan Jumat (30/7) harga saham LPIN berada di Rp 655 per saham. 

Mencermati musim pembagian saham yang masih berlanjut, Analis Panin Sekuritas William Hartanto  mengungkapkan, dividen-dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham itu sebenarnya menarik. "Yang penting persentase dia (dividen) tinggi di atas deposito," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (30/7). 

Baca Juga: Bakal stock split dengan rasio 1:5, begini prospek saham Bank BCA (BBCA) ke depan

Selain dividend yield yang dapat bersaing dengan bunga deposito, investor juga bisa melirik emiten-emiten yang stabil membagikan dividen.  Artinya, persentase dividend yield berada di kisaran yang sama selama bertahun-tahun.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut, pembagian dividen CPIN, MYOR, dan AKRA dianggap menarik. Selain itu, LPIN dan ISSP juga bisa dijadikan pilihan walau sudah lama tidak membagikan dividen. 

Di luar sentimen pembagian dividen, William mencermati ISSP dan MSIN masih dapat diikuti tren pergerakan sahamnya untuk trading. Keduanya memiliki target harga masing-masing Rp 320 per saham dan Rp 500 per saham. 

Berbeda, Analis Sucor Sekuritas Indoensia Hendriko Gani justru melihat, potensi dividend yield LPIN yang mencapai dua digit memang menambah sisi kemenarikan sahamnya. Akan tetapi, investor perlu mewaspadai saham LPIN yang tidak likuid dan payout ratio yang mencapai 227%. Ini menandakan LPIN tidak hanya membagikan laba tahun ini saja, tapi juga tahun-tahun sebelumnya. 

"Berpotensi membuat book value LPIN turun dan mempengaruhi valuasi LPIN ke depannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (1/8). 

Lebih lanjut ia menjelaskan, dividend yield dikatakan menarik apabila berada di level yang sama atau bahkan lebih tinggi dari deposito. Di sisi lain, emiten tersebut memiliki prospek fundamental yang baik ke depan. 

Adapun di antara emiten yang akan membagikan dividen itu, AKPI dan WIIM dinilai atraktif. "Akan tetapi, investor perlu memperhatikan lebih detail secara fundamental dan likuiditas saham tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (1/8).

WIIM disarankan buy dengan harga Rp 535-545 per saham. Target harga WIIM di Rp 650-Rp 655 per saham. Adapun untuk AKPI, investor bisa beli apabila pergerakannya kembali menyentuh Rp 625 per saham. Adapun target harga AKPI di Rp 700-Rp 775 per sahan.

Selanjutnya: Kinerja IDX BUMN20 masih tertekan, saham BMRI hingga JSMR dinilai masih menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×