Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
Berbeda, Analis Sucor Sekuritas Indoensia Hendriko Gani justru melihat, potensi dividend yield LPIN yang mencapai dua digit memang menambah sisi kemenarikan sahamnya. Akan tetapi, investor perlu mewaspadai saham LPIN yang tidak likuid dan payout ratio yang mencapai 227%. Ini menandakan LPIN tidak hanya membagikan laba tahun ini saja, tapi juga tahun-tahun sebelumnya.
"Berpotensi membuat book value LPIN turun dan mempengaruhi valuasi LPIN ke depannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (1/8).
Lebih lanjut ia menjelaskan, dividend yield dikatakan menarik apabila berada di level yang sama atau bahkan lebih tinggi dari deposito. Di sisi lain, emiten tersebut memiliki prospek fundamental yang baik ke depan.
Adapun di antara emiten yang akan membagikan dividen itu, AKPI dan WIIM dinilai atraktif. "Akan tetapi, investor perlu memperhatikan lebih detail secara fundamental dan likuiditas saham tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (1/8).
WIIM disarankan buy dengan harga Rp 535-545 per saham. Target harga WIIM di Rp 650-Rp 655 per saham. Adapun untuk AKPI, investor bisa beli apabila pergerakannya kembali menyentuh Rp 625 per saham. Adapun target harga AKPI di Rp 700-Rp 775 per sahan.
Selanjutnya: Kinerja IDX BUMN20 masih tertekan, saham BMRI hingga JSMR dinilai masih menarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News