kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Multi Bintang (MLBI) Menambah Satu Merek Dagang Tiger


Rabu, 05 Juli 2023 / 04:40 WIB
Multi Bintang (MLBI) Menambah Satu Merek Dagang Tiger


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) menambah satu merek dagang bernama Tiger. Izin penggunaan nama tersebut telah diteken MLBI dengan Heineken Asia Pacific Pte Ltd, Singapura pada 30 Juni 2023. 

Dalam perjanjian tersebut tentang pemberian hak menggunakan label dan merek dagang Tiger ini berjangka waktu lima tahun ini. Untuk itu, MLBI akan membayar royalti sampai dengan 5% dari total penjualan atas produk dengan merek dagang Tiger. Direktur Multi Bintang Indonesia, Dayna Nicole Adelman dalam keterbukaan informasi di BEI 4 Juli 2023 menjelaskan, transaksi tersebut untuk meningkatkan pendapatan dan laba MLBI.

"Untuk dapat menggunakan merek Tiger untuk produk bir yang diproduksi, MLBI memerlukan izin dari Heineken Asia Pacific selaku pemilik merek dagang Tiger," jelas Dayna dalam rilis. Dalam hal ini, Heineken setuju untuk memberi hak penggunaan label dan merek Tiger kepada MLBI untuk produk bir yang diproduksinya dan menjual di Indonesia.  

Baca Juga: Rilis Varian Baru, Multi Bintang (MLBI) Optimistis Penjualan Akan Naik

MLBI juga memaparkan tarif royalti yang harus dibayarkan kepada Heineken Asia Pacific atas penjualan merek dagang Tiger di Indonesia dilakukan secara bertahap hingga sampai 5%. Dimana mulai 3 Juni 2023 - 31 Desember 2024 royalti dibayarkan sebesar 0%. 

Selanjutnya pada 1 Januari 2025 - 31 Desember 2025, tarif royalti yang harus dibayar MLBI ke Heineken Asia Pacific sebesar 1,25%. Pada 1 Januari 2026 - 31 Desember 2026 tarif royaltinya sebesar 2,5%. 

Pada 1 Januari 2027 - 31 Desember 2027 tarif royalti sebesar 3,75% dan baru pada 1 Januari 2028 - 30 Juni 2028 royalti yang harus dibayar oleh MLBI kepada Heineken Asia Pacific sebesar 5%.

Sejatinya Heineken Asia Pacific dan MLBI memiliki hubungan afiliasi. Sebab Kedua perusahaan berada di bawah kendali perusahaan yang sama yakni Heineken NV. 

Efek dari transaksi afiliasi ini menurut hitungan MLBI maka pada periode 2023 - 2028 saat masa perjanjian penggunaan merek Tiger maka kinerja MLBI akan bertumbuh. "Tambahan penjualan dengan merek dagang Tiger pada tahun 2023 - 2028 masing-masing sebesar Rp 25,28 miliar, Rp 61,94 miliar, Rp 125,22 miliar, Rp 186,5 miliar, Rp 195,83 miliar dan Rp 102,81 miliar," papar Dayna dalam keterbukaan informasi. 

Penjualan pada tahun 2023 dan 2028 terlihat lebih kecil karena penjualan dengan merek dagang Tiger masing-masing 6 bulan sesuai dengan periode perjanjian. Yakni dimulai pada 30 Juni 2023 dan berakhir pada 30 Juni 2028. 

Manajeman MLBI juga menjelaskan jika rata-rata peningkatan penjualan bersih sebelum dan setelah transaksi afiliasi tersebut selama 2023 - 2028 masing-masing sebesar 11,3% dan 11,69%. Sedangkan beban pokok penjualan terhadap penjualan bersih sebelum transaksi afiliasi sebesar 37,18% dan setelah transaksi turun menjadi 37,12%. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Beralkohol Semakin Terbang

Hitungan MLBI sebelum transaksi penjualan bersih akan mencapai Rp 4,08 triliun di 2023 namun karena ada penambahan merek Tiger maka penjualan akan menjadi Rp 4,1 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×