kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mulia Boga Raya dan Palma Serasih akan IPO pekan depan, bagaimana potensinya?


Sabtu, 23 November 2019 / 13:55 WIB
Mulia Boga Raya dan Palma Serasih akan IPO pekan depan, bagaimana potensinya?
ILUSTRASI. Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat 0,48 persen atau 29,39 poin di level 6.128,34 dari level penutupan per


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan depan, Bursa Efek Indonesia akan kedatangan emiten baru yaitu PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) dan  PT Palma Serasih Tbk (PSGO). Kedua perusahaan itu akan mencatatkan saham perdana pada Senin (25/11).

Produsen keju Prochiz PT Mulia Boga Raya Tbk menggelar initial public offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 750 per saham. Sementara itu, perusahaan perkebunan dan industri pengolahan minyak sawit, PT Palma Serasih Tbk menawarkan saham dengan harga IPO Rp 105 per saham.

Adapun KEJU  melepas 100 juta saham dengan harga nominal Rp 50, dan PSGO melepas  2,85 miliar saham dengan nilai nominal saham Rp 100.

Baca Juga: Melantai di BEI pekan depan, saham KEJU dan PSGO berpotensi melaju

Analis Anugerah Mega Investama Hans Kwee berpendapat, harga saham bagi keduanya tetap akan bergantung pada investor yang membeli sahamnya. Saham akan lebih berisiko jika saham yang dilepas ke pasar berjumlah besar dan dipegang oleh investor ritel.

Sebab yang terjadi, begitu saham masuk di pasar, investor ritel akan secara cepat memperdagangkannya. Sehingga harga saham berpotensi naik maupun turun secara signifikan. Berbeda ketika saham dipegang oleh standby investor yang bersedia menyimpan saham dalam jangka panjang, harga saham akan lebih stabil.

Padahal, lanjut Hans, yang terjadi di pasar ritel ini tidak sesuai dengan aturan yang ada. Ini yang menyebabkan beberapa emiten terkena auto reject bawah belakangan ini. Oleh karenanya, kini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengetatkan pengawasan. "Sehingga kemungkinan harga saham untuk naik cenderung terbatas," ungkapnya lagi.

Baca Juga: Awal tahun depan, Panin Sekuritas siap antar dua perusahaan untuk IPO

Asal tahu saja, emiten tersebut sesungguhnya memiliki sentimen pasar yang positif. KEJU misalnya, saham emiten makanan dan minuman itu bisa menuai keuntungan lebih besar karena momentum natal dan tahun baru yang mendorong permintaan.

Di sisi lain, PSGO mendapat sentimen positif dari penguatan harga crude palm oil (CPO). Penguatan harga dikarenakan penerapan program B20, serta perang dagang antara Amerika Serikat dan China. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×