Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat perbelanjaan alias mal milik PT Ciputra Development Tbk (CTRA) rencananya akan kembali beroperasi seperti biasanya pada 5 Juni 2020, setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir.
Meski sudah akan beroperasi seperti biasa, Direktur Independen Ciputra Tulus Santoso mengatakan, pembukaan tersebut akan dengan protokol baru.
Salah satunya adalah dibatasinya jumlah pengunjung. Sehingga dari segi pengunjung tentunya tidak akan langsung pulih seperti sedia kala.
Baca Juga: Market cap 10 emiten properti sudah ambles Rp 86,85 triliun, berikut daftarnya
Apabila dari sisi okupansi, Tulus mengatakan tidak akan ada perubahan dari kondisi sebelum Covid-19 hingga nanti dengan penerapan new normal setelah PSBB di Jakarta selesai.
"Okupansi kan berdasar kontrak jangka panjang, jadi relatif tidak terpengaruh sama sekali. Rata-rata okupansi di atas 95%," jelas Tulus kepada Kontan, Rabu (27/5).
Pendapatan dari beberapa mal yang dimiliki Ciputra menyumbang sekitar 15% dari pendapatan total. Sebagai gambaran, pendapatan Ciputra Development pada tahun 2019 sebesar Rp 7,61 triliun, sementara pada kuartal I-2020 sebesar Rp 1,65 triliun.
Sebelumnya, Tulus mengatakan bahwa pendapatan dari segmen pendapatan berulang (recurring income) yakni dari pendapatan sewa hotel dan mall bakal jadi yang paling terdampak.
Baca Juga: Pengusaha pengelola mal mengaku rugi hampir Rp 10 triliun dalam dua bulan terakhir
Hal ini juga sudah terlihat dalam laporan keuangan di kuartal I-2020, pendapatan sewa CTRA pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 343,9 miliar atau turun 0,16% secara tahunan (yoy).
Di satu sisi, Tulus merasa Ciputra Development ke depan masih akan bisa bertahan mengingat porsi recurring income secara total hanya berkisar 25%.
Sedangkan saat ini, CTRA masih akan fokus pada produk residensial yang mengincar pasar low end dengan harga unit Rp 500 juta ke bawah. "Untung recurring income CTRA hanya 25%," imbuhnya saat itu.
Baca Juga: Anak usaha Ciputra (CTRA) prediksi pendapatan di kuartal I-2020 turun hingga 25%
Sejalan dengan itu, Tulus memprediksi laba bersih hingga akhir tahun tidak akan banyak terpengaruh. Apalagi laba bersih juga banyak disumbang oleh penjualan di tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau kinerja laba bersih mestinya relatif tidak hanya berpengaruh karena berasal dari penjualan satu sampai dua tahun yang lalu. Yang terpengaruh lebih ke marketing sales-nya," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News