kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Mubarak mundur, pamor safe haven emas memudar


Senin, 14 Februari 2011 / 10:36 WIB
Mubarak mundur, pamor safe haven emas memudar
ILUSTRASI. Tambang timah PT Timah Tbk di Pemali, Bangka


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

SEOUL. Pengunduran diri Presiden Mesir Hosni Mubarak berimbas surutnya permintaan terhadap aset investasi aman (safe haven) berupa emas.

Hari ini, koreksi emas kemungkinan bakal berlanjut. Hingga pukul 10.24 WIB, emas untuk kontrak pengiriman April turun 0,17% dari US$ 1.360,4 per ons troy ke US$ 1.358,1 per ons troy.

Kim Jae Juni, trader komoditas dari Eugene Investment & Futures Co menyebut, permintaan safe haven emas melemah karena pengunduran diri presiden Mesir telah mendongkrak minat investor mengambil resiko berinvestasi (risk appetite).

Di Asia, bursa saham hari ini melaju setelah dewan militer Mesir memutuskan akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah terpilih secara demokratis dalam waktu enam bulan.

"Namun, untuk jangka panjang, emas tetap uptrend karena bangkitnya perekonomian mengindikasikan tingkat inflasi akan lebih cepat," ujar Kim.

Akhir pekan lalu, analis dan trader yang disurvei Bloomberg pun memprediksi emas berpeluang rebound di pekan ini.

Sementara, Nomura International Plc mengatakan, laju emas mungkin terbatas karena investor beralih dari investasi defensif ke saham karena mulai pulihnya ekonomi di negara maju. Harga emas sudah turun lebih dari 4% tahun ini setelah menyentuh rekor tertinggi di US$ 1.431,25 per ons troy pada 7 Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×