kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

MTFN kukuh aksi korporasinya tidak terafiliasi


Selasa, 18 Maret 2014 / 12:45 WIB
MTFN kukuh aksi korporasinya tidak terafiliasi
ILUSTRASI. Ada beberapa daftar aplikasi ramalan tarot dan zodiak yang bisa di download pada ponsel.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Manajemen PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) mengaku, rencana korporasi yang akan dilakukan tidak memiliki hubungan afiliasi. Hal itu diungkapkan Srinivasa Bhat Vinayaka Bandagadde, Direktur Utama MTFN kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

MTFN berniat, menerbitkan saham alias rights issue saham seri C sebanyak-banyaknya 27,83 miliar saham. Harga per saham dibanderol Rp 100 per saham, sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp 2,78 triliun.

Sebesar 93,48% atau Rp 2,52 triliun hasil rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi 100% saham Owen Holdings. Seperti diketahui, nama Owen muncul pada prospektus rights issue PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Nah, salah satu pemilik Owen, yaitu Densel Venture Ltd (DVL) ditengarai adalah kendaraan investasi PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Namun, manajemen BNBR menyangkal. Sedangkan, MTFN kerap dikaitkan dengan Keluarga Bakrie.

Pasalnya, ketika perusahaan mengubah haluan bisnis dari perusahaan pembiayaan ke perusahaan minyak dan gas (migas), Seng Hoo Ong didapuk menjadi presiden direktur.

Seng adalah menantu keluarga Bakrie. Ia adalah suami dari Adinda Bakrie, putri Indra Bakrie. Namun, kini posisi puncak Manajemen ini diisi oleh Srinivasa Bhat Vinayaka Bandagadde. Namun, hal itu ditampik oleh manajemen MTFN.

"Tidak ada hubungan afiliasi baik antara perseroan, pengurus, maupun pemegang saham perseroan dengan DVL dan OG Resources Limited (OGR)," ujarnya. 

DVL dan OGR adalah pemegang saham Owen Holding. Masing-masing menguasai 69,39% dan 30,61%. Ia juga menampik adanya keterkaitan transaksi akuisisi Owen dengan aksi korporasi yang pernah dilakukan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Sekadar mengingatkan saja, tahun lalu, ENRG berniat mengakuisisi 49% saham EMP International (BVI) Ltd (EIBL) milik Owen Holdings Ltd. Nilai akuisisi sebesar Rp 2,3 triliun. Namun, aksi itu urung dilakukan lantaran masa berlaku perjanjian jual beli sudah habis.

Srinivasa juga mengatakan, tidak ada hubungan afiliasi antara DVL, ORG dan ENRG. Seperti  halnya ENRG, MTFN juga mengandalkan dana rights issue guna mendanai akuisisi Owen. Adapun, pembeli siaga adalah PT Samuel International.

Asal tahu saja, pada April 2013, ENRG menggelar private placement. Adapun, Rakesh Jain mewakili para investor strategis ketika itu. Rakesh merupakan Komisaris Utama Samuel dan nasabah dari PT Samuel Sekuritas Indonesia.

"Berdasarkan informasi yang kami peroleh, tidak ada hubungan afiliasi antara penjual (DVL dan ORG), pengurus, maupun pemegang saham penjual dengan pembeli siaga," tutur Srinivasa.

Ia bilang, DLV dan OGR dimiliki oleh Patent Group yang diwakilkan oleh Nicholas J Whittle. Sedangkan pemilik saham Samuel adalah New Age World Limited dan Eunice Meriati Satyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×