Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
Lesunya pejualan ke CFLD diprediksi akan membuat kredit metrik Alam Sutera akan lemah selama 12 bulan hingga 18 bulan ke depan. Bukan tidak mungkin, kondisi keuangan perusahaan tidak cukup untuk menutupi pelunasan surat yang jatuh tempo di 2021.
Selama 12 hingga 18 bulan ke depan, Moody's memprediksi utang disesuaikan per EBITDA sekitar 6,0 kali dan EBIT per biaya bunga Alam Sutera di bawah 2,0 kali.
Per 30 September 2019, utang disesuaikan per EBITDA tercatat sekitar 6,5 kali dan EBIT per biaya bunga di angka 1.6 kali.
Baca Juga: Pendapatan Alam Sutera (ASRI) menyusut 38,75% pada kuartal III 2019
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas bilang riset yang dikeluarkan oeh Moody's bisa menjadi sentimen negatif untuk ASRI karena bisa berpengaruh terhadap minat investor terhadap sahamnya.
"Bisa menjadi tekanan buat harga saham ASRI yang memungkinkan akan terjadi tekanan jual," kata Sukarno, Jumat (31/1).
Untuk sementara waktu, Sukarno menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu hingga menunggu rilis kinerja ASRI akhir tahun.
Pada penutupan perdagangan Jumat (31/1) harga saham ASRI ada di Rp 198, terkoreksi 3,88%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News