kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody's turunkan peringkat Alam Sutera Realty (ASRI), begini kata analis


Jumat, 31 Januari 2020 / 21:24 WIB
Moody's turunkan peringkat Alam Sutera Realty (ASRI), begini kata analis
ILUSTRASI. Moody's


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional, Moody's memangkas peringkat PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dari B2 menjadi B3. 

Pada saat yang sama, Moody's juga menurunkan peringkat dua surat utang senior perusahaan yang jatuh tempo pada 2021 dan 2022. Kedua surat utang itu diterbitkan oleh Alam Synergy Pte. Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh ASRI. Adapun peringkatnya juga diturunkan dari B2 menjadi B3. 

Penurunan peringkat ini menggambarkan ekspektasi Moody terhadap metrik kredit ASRI yang berpotensi melemah. Adapun perlemahan didorong oleh lambatnya penjualan tanah ke China Fortune Land Development Co, Ltd (CFLD). 

Baca Juga: Anak usaha Alam Sutra (ASRI) kantongi izin perubahan surat utang

Di sisi lain, adanya risiko refinancing pada obligasi yang jatuh tempo April 2021 senilai US$ 175 juta dan jatuh tempo pada April 2022 senilai US$ 370  juta. 

Jacintha Poh, Vice President and Senior Credit Officer Moody's mengatakan, ASRI bergantung pada penjualannya ke CFLD.  Sementara pelemahan yang terjadi selama 2019 akan sulit untuk pulih di tahun 2020 ini. Padahal ke depannya, ASRI musti melunasi obligasi yang akan jatuh tempo.

"Perusahaan ini bergantung pada pendanaan eksternal, tetapi tidak ada dana komitmen untuk mengatasi risiko refinancing, " kata Jacintha Poh dalam keterangannya. 

Asal tahu saja, di tahun 2019 ASRI mencatatkan marketing sales senilai Rp 2,2 triliun dan penjualan lahan ke CFLD senilai Rp 930 miliar. Jumlah ini jauh di bawah target marketing sales perusahaan yang dipatok Rp 4 triliun. 

Adapun di tahun ini, ASRI menargetkan marketing sales senilai Rp 3,5 triliun dan target penjualan tanah ke CFLD mencapai Rp 500 miliar. 

Lesunya pejualan ke CFLD diprediksi akan membuat kredit metrik Alam Sutera akan lemah selama 12 bulan hingga 18 bulan ke depan. Bukan tidak mungkin, kondisi keuangan perusahaan tidak cukup untuk menutupi pelunasan surat yang jatuh tempo di 2021.

Selama 12 hingga 18 bulan ke depan, Moody's memprediksi utang disesuaikan per EBITDA sekitar 6,0 kali dan EBIT per biaya bunga Alam Sutera di bawah 2,0 kali. 

Per 30 September 2019, utang disesuaikan per EBITDA tercatat sekitar 6,5 kali dan EBIT per biaya bunga di angka 1.6 kali. 

Baca Juga: Pendapatan Alam Sutera (ASRI) menyusut 38,75% pada kuartal III 2019

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas bilang riset yang dikeluarkan oeh Moody's bisa menjadi sentimen negatif untuk ASRI karena bisa berpengaruh terhadap minat investor terhadap sahamnya. 

"Bisa menjadi tekanan buat harga saham ASRI yang memungkinkan akan terjadi tekanan jual," kata Sukarno, Jumat (31/1).

Untuk sementara waktu, Sukarno menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu hingga menunggu rilis kinerja ASRI akhir tahun.  

Pada penutupan perdagangan Jumat (31/1) harga saham ASRI ada di Rp 198, terkoreksi 3,88%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×