Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat kredit global Moody's menegaskan peringkat Ba3 untuk obligasi dolar Amerika Serikat (AS) Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited (SEGWW) yang jatuh tempo pada 2033. SEGWW merupakan anak perusahaan Star Energy Geothermal, yang juga berada di bawah naungan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
“Kami juga merevisi outlook dari stabil menjadi positif,” ujar Zi Zhu, Analis Moody’s Ratings dalam keterangan resmi, Selasa (5/8).
Peringkat Ba3, merupakan penilaian peringkat obligasi yang umumnya dianggap bersifat spekulatif. Hal ini mencerminkan keyakinan terhadap prospek jangka panjang SEGWW. Peringkat SEGWW sebelumnya dipengaruhi oleh sejumlah pertimbangan terkait rencana ekspansi kapasitas serta kepastian masa operasi dan tariff Unit 1 pasca 2030. Kini, aspek-aspek tersebut menunjukkan progres positif yang memperkuat prospek perusahaan ke depan.
Zi Zhu mengatakan, revisi outlook ini mencerminkan kinerja operasional proyek yang secara konsisten melampaui ekspektasi, pengendalian biaya yang efektif. "Dan meningkatnya kejelasan terhadap rencana ekspansi kapasitas, termasuk rencana pendanaan dan kecukupan sumber daya, serta kepastian atas tariff dan masa operasi Unit 1,” tulis Moodys.
Baca Juga: Pendapatan Melonjak, Laba Bersih Barito Renewables Energy (BREN) Capai US$ 65,56 Juta
Informasi saja, SEGWW melalui Star Energy Geothermal, telah mengamankan skema pendanaan sebesar US$ 139,5 juta. Skema pendanaan ini terdiri atas pinjaman senior secured di tingkat proyek senilai US$ 25 juta. Lalu dari sisa pendanaan yang akan disalurkan dari Star Energy Geothermal ke SEGWW melalui pinjaman subordinasi pemegang saham atau penyelesaian pinjaman antar perusahaan. Moodys menilai, skema ini tidak memberikan tekanan langsung terhadap pembayaran obligasi hingga kemungkinan refinancing dilakukan setelah proyek ekspansi selesai.
Moodys juga mencatat kalau rasio cakupan layanan utang alias debt service coverage ratio (DSCR) SEGWW diproyeksikan mencapai rata-rata 1,3 kali dari tahun 2025 hingga jatuh tempo obligasi, yang mendukung potensi peningkatan peringkat lebih lanjut.
Capaian positif Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited tak lepas dari solidnya fundamental keuangan induk usahanya, yaitu BREN yang menunjukkan pertumbuhan konsisten di tengah upaya ekspansi energi bersih. Dalam laporan keuangan internim yang tidak diaudit 2025, 31 Juli lalu, BREN mencatat pertumbuhan yang solid pada sejumlah indikator utama.
Baca Juga: Barito Renewables Energy (BREN) Raih Peringkat idAA- dari Pefindo
Melansir laporan keuangan per Juni 2025, BREN meraup pendapatan sebesar US$ 300,07 juta. Perolehan ini meningkat 3,45% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 290,07 juta. Pendorongnya ialah pemulihan produksi yang baru beroperasi. EBITDA juga meningkat sebesar 4,4% menjadi US$ 259 juta, dengan margin yang membaik menjadi 86,3%.
Sedangkan laba bersih setelah pajak melonjak 11,5% menjadi US$ 82 juta, didukung oleh keberhasilan pengendalian biaya dan penurunan beban bunga pasca negosiasi dengan Bangkok Bank Limited pada tahun lalu.
Secara neraca, total aset BREN per 30 Juni 2025 mencapai US$ 3,77 miliar, sementara total liabilitas turun menjadi US$ 2,96 miliar, seiring penurunan utang menjadi US$ 2,05 miliar. Rasio utang bersih terhadap ekuitas pun membaik ke level 1,95 kali. Angka-angka ini memperlihatkan pengelolaan keuangan yang disiplin dan posisi keuangan yang semakin sehat, seiring dengan strategi ekspansi berkelanjutan di sektor panas bumi dan energi angin.
Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini (5 Agustus 2025) Naik atau Turun?
Menarik Dibaca: Transaksi Judi Online Lewat Dompet Digital Turun 80% Berkat Laporan Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
