kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Moody’s memberikan prospek stabil, ini rekomendasi analis untuk saham perbankan


Senin, 21 Oktober 2019 / 19:46 WIB
Moody’s memberikan prospek stabil, ini rekomendasi analis untuk saham perbankan
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/10/2019). Lembaga pemeringkat Moody?s memberikan prospek stabil pada bank di Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang menantang. ANTARA FOTO/Aditya


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional, Moody’s memberikan prospek stabil pada bank di Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Sejumlah analis juga melihat sektor perbankan Indonesia masih menarik. Sekarang ini indeks sektor keuangan meningkat sebesar 7,26% ytd.

Analis Royal Investium Sekuritas Wijen Pontus menyampaikan saham sektor perbankan masih menarik. Salah satu sentimen positifnya lantaran ada penurunan suku bunga, selain itu kondisi politik yang stabil juga menjadi sentimen positif untuk sektor perbankan.

Baca Juga: IHSG ditutup menguat 0,11% ke 6.198,98 pada perdagangan Senin (21/10)

"Kondisi politik yang stabil imbasnya ke semua sektor, berimbas baik juga untuk sektor perbankan," katanya, Senin (21/10).

Hal yang harus dicatat, sambungnya, setiap akhir tahun pasti ada momen window dressing yang biasanya mulai pada November mendatang. "Jadi seharusnya saham-saham perbankan big cap akan naik sampai akhir tahun bahkan sampai Januari atau Februari," tambahnya.

Namun apabila melihat kinerja keuangan sektor perbankan, ia bilang kinerja emiten sektor perbankan mengalami sedikit perlambatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meski secara pendapatan mereka terus meningkat meningkat.

Wijen mengatakan melambatnya pertumbuhan kinerja keuangan sektor perbankan merupakan hal wajar seiring dengan adanya daya beli yang semakin turun.

"Ini menjadi tantangan besar untuk perbankan yang menyebabkan pertumbuhan perbankan semakin terbatas, sehingga memang kalau berbicara 5 hingga 10 tahun mendatang tanpa ada inovasi yang jelas, saya rasa perbankan akan terbatas kenaikannya," paparnya.

Baca Juga: Segera rilis Habibie & Ainun 3, simak rekomendasi saham MD Pictures (FILM)

Wijen menuturkan saham-saham perbankan yang masih menarik dan ia rekomendasikan saham seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100), Bank Tabungan Negara (BBTN, anggota indeks Kompas100), dan Bank Danamon (BDMN, anggota indeks Kompas100).

Sama halnya dengan Wijen, Head of Research Infovesta Wawan Hendrayana menyebut prospek emiten sektor perbankan masih menarik untuk akhir tahun dan tahun depan. "Sentimen positifnya karena adanya penurunan suku bunga," ujarnya.

Meski demikian, ada beberapa hal yang menjadi tantangan dari sektor perbankan saat ini, salah satunya soal non performing loan/NPL atau rasio kredit macet.

Adapun beberapa emiten bank yang ia nilai menarik yakni BBRI, bank syariah, BTPN. Ia merekomendasikan investor untuk beli untuk saham BBRI dengan target harga hingga Rp 4.500 per saham dan beli BBCA dengan target harga Rp 32.000 sampai akhir tahun.

Baca Juga: Ini strategi pemerintah menutup defisit anggaran lewat SUN pada 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×