Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Soechi Lines Tbk (SOCI) mendapat rating B1 dari Moody's Investor Service dengan outlook stabil. Sementara peringkat obligasi senilai US$ 200 juta sudah ditarik sementara karena SOCI menunda penerbitan obligasi itu.
Brian Grieses, Vice President dan Senior Credit Officer Moody's mengatakan, rating B1 itu mencerminkan perseroan berada di posisi pasar Indonesia yang solid, di sektor angkutan minyak dan gas.
Menurutnya, SOCI merupakan pemain kecil di sektor perkapalan global. Namun di Indonesia, SOCI merupakan pemimpin pasar pada sektor tersebut.
"Pendapatan jangka panjang perseroan akan didorong oleh kontrak jangka panjang yang terjaga dengan Pertamina," ujarnya, Rabu (13/7).
Menurutnya, SOCI cukup berhasil meraih marjin cukup tinggi. Per Kuartal I 2016, marjin EBITDA SOCI tercatat sebesar 47%. Selain itu, utang terhadap EBITDA juga masih dijaga maksimal di level 3,5 kali.
Meski demikian, model bisnis SOCI yang membutuhkan belanja modal tinggi, membuat perseroan lumayan bergantung pada pinjaman jangka pendek. Sementara outlook stabil diberikan karena SOCI dinilai masih akan terus menjaga hubungan bisnisnya dengan Pertamina.
Ia bilang, peringkat tersebut bisa ditingkatkan jika manajemen bisa menumbuhkan bisnisnya dan menurunkan tingkat utang, dengan debt-to-EBITDA berada di sekitar 3 kali.
Sampai akhir kuartal I 2016, SOCI sudah mengantongi kontrak sewa kapal sekitar US$ 239 juta. Alhasil, seluruh angkutan migas SOCI sebanyak 35 kapal tengah beroperasi.
Sebelumnya, Paula Marlina, Direktur SOCI mengatakan, meski semua kapal sudah beroperasi penuh, saat ini SOCI masih belum punya rencana menambah jumlah armada kapal pengangkut.
Tahun lalu, SOCI sempat berencana merilis obligasi sebesar US$ 200 juta untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang senilai US$ 160 juta. Namun, obligasi itu dibatalkan lantaran perseroan masih menunggu momentum pasar yang lebih baik.
SOCI mematok pertumbuhan pendapatan antara 10% sampai 15% di akhir tahun ini. Sebanyak 80% berasal dari bisnis penyewaan kapal yang menjadi andalan perseroan.
Sisanya, 20%, berasal dari bisnis galangan kapal. Pada tahun lalu, pendapatan SOCI tercatat tumbuh 11,3% menjadi US$ 141,83 juta, dari US$ 121,47 juta pada 2014.
Perinciannya, sebesar US$ 113 juta berasal dari bisnis pelayaran dan sisanya US$ 29 juta dari usaha galangan kapal. Alhasil, laba perusahaan ini tahun lalu juga naik 23% menjadi US$ 40,95 juta.
Saham SOCI ditutup turun 0,48% ke level Rp 414 per saham pada perdagangan Rabu (13/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News