Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum Ramadan bisa menjadi katalis penting yang membuat bisnis emiten restoran semakin sedap. Namun investor perlu cermat menyaring saham-saham emiten restoran yang mayoritas masih bergerak landai.
Analis Stocknow.id Sinta Dwi Untari menilai emiten yang bergerak di bisnis gerai food and beverage (F&B) ini punya ruang untuk menumbuhkan kinerja. Katalis utamanya datang dari stabilitas ekonomi dan tingkat konsumsi masyarakat.
Hal itu tercermin dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada awal tahun ini. IKK Januari 2024 tercatat di level 125, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 123,8. Katalis berikutnya, emiten restoran pun punya peluang untuk menggenjot kinerja pada bulan ramadan.
Baca Juga: E-Commerce Siap Manfaatkan Momentum Ramadan untuk Kerek Transaksi
Bulan suci ini biasanya menggerakkan bisnis restoran seperti dari acara buka puasa bersama. Emiten restoran pun umumnya merespons dengan membuat berbagai program promosi demi menggenjot penjualan.
Momentum ini berpotensi menjadi penyedap jangka pendek bagi prospek sahamnya. "Jika dilihat secara historis, saham-saham pada industri restoran ini kecenderungan akan bergerak naik meski hanya bersifat sementara," kata Sinta kepada Kontan.co.id, Jum'at (1/3).
Hanya saja, Sinta mengingatkan sejumlah emiten restoran masih dibayangi sentimen negatif pada kinerja bisnisnya. Terutama setelah ramai aksi boikot terhadap jaringan restoran tertentu yang brand afiliasinya dipersepsikan mendukung Israel.
"Meski dalam beberapa waktu belakangan ini konsumen sudah mulai membaik lagi. Hal ini yang seharusnya perusahaan jaga agar ke depannya tidak kembali menimbulkan kontroversi yang merugikan," imbuh Sinta.
Baca Juga: Momentum Pemilu Berpotensi Kerek Kinerja HM Sampoerna (HMSP), Cek Rekomendasi Analis
Sedangkan Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya menyoroti bisnis restoran yang semakin kompetitif. Emiten restoran perlu kreatif menerapkan strategi pemasaran supaya bisa bertahan dalam ketatnya persaingan dengan perusahaan restoran non-emiten.