Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan industri mobil listrik nantinya diharapkan dapat mengerek industri baterai atau aki kendaraan. Ada beberapa perusahaan yang fokus pada bisnis tersebut. Di antaranya seperti PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Nipress Tbk (NIPS), dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Bagaimana prospek kinerja emiten tersebut.
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, dukungan pengembangan kendaraan listrik dari pemerintah, akan memberi efek positif terhadap meningkatnya jumlah permintaan baterai. Komponen tersebut menjadi sumber energi listrik bagi kendaraan listrik.
"Apalagi ada teknologi penerapan plug and play baterai terhadap kendaraan tersebut," ujar Nafan, Selasa (7/11).
Dia menambahkan, jika draft Perpres tentang kendaraan listrik benar-benar ditandatangi oleh Presiden Jokowi, maka hal tersebut merupakan wujud dari komitmen maupun dukungan dari pemerintah dalam penggunaan kendaraan listrik di tanah air.
"Sebab payung hukumnya harus jelas supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan pada pengembangan prototype yang pernah dilakukan sebelumnya," imbuhnya.
Ada tantangan lain seperti penyediaan fasilitas infrastruktur, sumber pengisian baterai maupun sistem plug and play-nya. Dengan demikian, infrastrukturnya harus dipersiapkan secara total. Selain itu, keringanan pajak terhadap kendaraan listrik maupun komponen baterainya harus diintensifkan.
Selain itu, juga mengubah paradigma masyarakat terhadap kendaraan listrik perlu digalakkan. Pasalnya bagi sebagian besar masyarakat Indonesia kendaraan listrik merupakan sesuatu hal yang baru.
Sementara, Nafan merekomendasikan buy saham AUTO dengan target harga secara bertahap pada level 2.400 dan 2.500. Sementara NIPS bisa maintain buy dengan target harga pada level 500 dan IMAS sebaiknya hold dengan target harga pada level 1.140.
Jika dilihat dari faktor liabilities, AUTO memiliki debt to equity ratio (DER) yang paling rendah, yakni 39%. Sedangkan NIPS 108% dan IMAS 335%. "Kalau saya prefer terhadap AUTO karena pastinya didukung penuh oleh Astra Internasional," lanjutnya.
Sementara Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan, pasar mobil listrik di Indonesia belum dimulai. Belum lagi, penggunaan aki listrik juga masih perlu adaptasi untuk penjualan aki.
Meski begitu Bertoni merekomendasikan AUTO dengan buy saham pada target harga sampai Rp 2.640 dengan PE 22,83 kali. Sementara untuk saham NIPS dengan target harga 490 dan akumulasi beli pada 374. Lalu saham IMAS dengan target harga 1.150 dan akumulasi beli pada level 910.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News