Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 475 miliar atau setara dengan US$ 50 juta untuk membiayai kegiatan pengembangan usaha perseroan tahun ini. Direktur Mulia Industrindo Henry Bun menuturkan anggaran belanja modal itu meningkat 35,7% dibandingkan dengan realisasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp 350 miliar.
Anggaran belanja perusahaan pembuat keramik dan kaca pengaman ini, mayoritas akan digunakan untuk memperbaiki sejumlah mesin produksi yang sudah tua dan diganti dengan teknologi baru. "Selain itu juga akan diarahkan pada renovasi tungku api untuk mendukung kegiatan produksi tahun ini," kata Henry di Jakarta, Selasa (28/5).
Henry memaparkan, belanja modal diperoleh dari kombinasi antara kas internal dan pinjaman perbankan yang telah diperoleh sejak tahun lalu.
Perusahaan pembuat keramik dan kaca pengaman ini, memiliki sejumlah pinjaman dengan sejumlah skema, seperti kredit investasi, pinjaman junior dan juga pinjaman jangka panjang.
Pinjaman perbankan itu, kata Henry, terdiri dari mata uang rupiah dan dollar Amerika Serikat. Henry menjelaskan kredit investasi yang telah diperoleh perseroan sebesar Rp 273,08 miliar dan US$ 25,6 juta. Pinjaman junior tercatat US$200,1 juta dan Rp 941,7 miliar. Sementara, pinjaman jangka panjang MLIA adalah sebesar Rp 579,9 miliar.
Henry menjelaskan bahwa kredit investasi itu memiliki sisa waktu pinjaman atau tenor selama 3,5 tahun lagi. Sedangkan untuk pinjaman junior, sisa waktu masih selama 5 tahun ke depan dan untuk pinjaman jangka panjang masih selama 7 tahun lagi.
Peningkatan belanja modal itu diharapkan mampu menggenjot produksi perseroan tahun ini. Selain memproduksi keramik, saat ini perseroan juga memproduksi kaca lembaran, botol kemasan, glass block, dan kaca pengaman otomotif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News