Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan walaupun bisnis fiber optic baru berkontribusi 4% dari total pendapatan, lini bisnis ini terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
"Ke depan kami fokus mengembangkan bisnis fiber optic, selain tetap meningkatkan market share di bisnis menara dan memacu penerapan teknologi mutakhir di seluruh lini bisnis," jelas pria yang akrab dipanggil Teddy ini.
Per September 2024, MTEL meraup pendapatan sebesar Rp 6,81 triliun. Raihan tersebut meningkat 8,69% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 6,27 triliun per September 2023.
Baca Juga: KInerja Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Bertumbuh di Kuartal I 2024
Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan entitas Grup Telkom ini mencapai Rp 1,53 triliun hingga kuartal III-2024. Raihan itu tumbuh 7,14% secara tahunan dari Rp 1,43 triliun.
Niko Margaronis, Equity Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk saham Mitratel. Alasannya, MTEL mempunyai posisi pasar yang kuat dan valuasi yang rendah.
"Peringkat beli kami pertahankan karena MTEL memiliki prosil pertumbuhan yang tangguh dengan potensi kenaikan valuasi dari kemungkinan penurunan suku bunga," jelasnya dalam riset yang dirilis, Senin (4/11).
Baca Juga: Pendapatan Mitratel (MTEL) dari Bisnis Fiber Optik Melesat
BRI Danareksa Sekuritas turut mengerek target harga MTEL dari Rp 960 per saham menjadi Rp 1.000 per saham. Hingga akhir perdagangan Jumat (8/11), MTEL parkir di level Rp 585 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News