kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Mitra Pinasthika jajal bisnis baru, analis sarankan hold saham MPMX


Selasa, 18 September 2018 / 20:52 WIB
Mitra Pinasthika jajal bisnis baru, analis sarankan hold saham MPMX
ILUSTRASI. Showroom Mobil Nissan milik MPM


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mendivestasi Federal Karyatama (FKT), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) berinvestasi dalam model bisnis dengan aset ringan atau light asset business model.

Salah satu model bisnis dengan aset ringan yang sudah dijalankan MPMX adalah platform penjualan mobil online yang dikenal dengan Bidbox.id.

Menurut manajemen MPMX, meskipun Bidbox.id telah beroperasi sejak Januari 2018, hingga periode Juni lalu, kontribusinya belum disertakan dalam laporan keuangan perusahaan.

"Kontribusinya baru akan kelihatan dan disertakan pada laporan keuangan akhir tahun 2018 ini. Tapi kami optimis, dengan kehadiran Bidbox.id ini akan mampu memberikan kontribusi secara bertahap setelah kami melepas FKT," lanjut manajemen MPMX, Selasa (18/9).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali menilai, upaya MPMX untuk beralih ke model bisnis aset ringan menjadi salah satu strategi perusahaan untuk menggantikan pendapatan dan aliran pendapatan dari FKT. Namun, dampaknya belum akan terlihat dalam waktu dekat.

"Sebagai prakarsa manajemen telah memperkenalkan aplikasi RallyPoint dan platform web BidBox.id. Namun, saya belum melihat dampak signifikan bagi MPMX dari upaya ini. Menurut saya, MPMX akan perlu memperoleh bisnis lain yang ada untuk menggantikan pendapatan dan aliran pendapatan FKT ke depannya," jelasnya.

Pendapatan bersih MPMX pada paruh pertama tahun 2018 meningkat sebesar 7% menjadi Rp 7,5 triliun dari Rp 7 triliun pada periode yang sama di tahun 2017.

Sementara laba bersih MPMX pada paruh pertama tahun ini sebesar R p4,2 triliun atau naik 1.101,9% year on year.

MPMX juga akan melunasi seluruh pinjaman bank sebesar Rp 3,5 triliun sehingga meninggalkan dana sebesar Rp 4,0 triliun dari pendapatan bersih semester 1 tahun ini.

Namun Fredrik melihat peningkatan dari sisi pendapatan dan laba bersih ini didorong oleh penjualan FKT pada 28 Juni 2018 sebesar Rp 4,1triliun.

Fredrik lalu melanjutkan bahwa karena MPMX memiliki posisi kas yang besar, maka perusahaan akan memiliki kesempatan untuk akuisisi bisnis baru untuk menggantikan pendapatan dan aliran pendapatan FKT.

"Namun saya belum melihat akuisisi bisnis baru terjadi pada 2018, sehingga saya kurang yakin bahwa perusahaan akan dapat menggantikan laba FKT dan arus kas dalam waktu dekat. Kami akan meninjau lagi rekomendasi kami setelah Perusahaan memiliki pembaruan terkait dengan akuisisi bisnis berikutnya," imbuhnya.

Fredrik juga menerangkan bahwa dari sisi, distribusi penjualan sepeda motor milik MPMX tumbuh lebih lambat dari ekspektasi karena libur lebaran sehingga menunda penjualan hingga kuartal III 2018.

"MPM Mulia telah mencatat volume penjualan pada semestet I 2018 dari 427.170 unit atau sebesar 5,3% year on year dan baru mencapai 42,3% dari target kami sepanjang tahun 2018 ini. Jumlah tersebut lebih lambat dari pertumbuhan volume penjualan sepeda motor domestik pada enam bulan pertama tahun ini sebesar 11,2% YoY," tambahnya.

Namun dari sisi penjualan, ia melihat MPM Mulia mencatat nilai penjualan yang cukup baik pada Juni 2018 sebesar Rp6,4 triliun naik 11% YoY.

Laba bersih MPM Mulia sebesar Rp 170 miliar atau naik 17% YoY mencapai 49,3% dari target full year 2018 kami sebesar Rp 345,2 miliar.

Dengan kondisi fundamental yang demikian, maka Fredrik merekomendasikan untuk hold saham MPMX dengan target harga Rp 1.050 per saham dengan Price Earning Ratio (PER) hingga akhir tahun 2018 sebesar 11,9 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×