Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mendivestasi Federal Karyatama (FKT), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) terdorong berinvestasi dalam model bisnis baru yaitu light asset business model atau bisnis model dengan aset ringan.
Menurut penjelasan manajemen MPMX, model pengoperasian bisnis ini tidak bergantung kepada pembelian dan pengoperasian aset milik sendiri.
"Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan di masa depan. Anggaran belanja modal akan dikelola lebih efisien. Kami sedang mempertimbangkan menggunakan anggaran belanja modal sebagai belanja pintar atau smart spending," terang manajemen kepada kontan.co.id, Senin (17/9).
Salah satu model bisnis dengan aset ringan yang sudah dijalankan MPMX adalah platform penjualan mobil online yang dikenal dengan Bidbox.id.
Platform penjualan mobil online tersebut dikembangkan sejak Juli tahun lalu. Namun, Bidbox.id baru mulai beroperasi Januari tahun ini.
Bidbox.id resmi diperkenalkan ke publik melalui ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE - BSD, Tangerang (6/8).
Bidbox.id sebagai perusahaan online multi-brand car dealership pertama di Indonesia yang berbasis platform inovatif dan menarik sehingga mampu memberikan kemudahan bagi para calon pembeli mobil baru.
"Berdasarkan beberapa kendala yang ditemui calon pembeli jika pergi ke diler offline, maka Bidbox.id menawarkan beberapa kelebihan. Pertama, menawarkan harga terbaik kepada calon pembeli. Kedua, memiliki informasi stok unit mobil di setiap mitra diler, sehingga ketersediaan unit bisa diketahui dengan cepat," jelas manajemen MPMX.
Menurut manajemen MPMX, meskipun Bidbox.id telah beroperasi sejak Januari 2018, namun hingga periode Juni lalu kontribusinya belum disertakan dalam laporan keuangan perusahaan.
"Kontribusinya baru akan kelihatan dan disertakan pada laporan keuangan akhir tahun 2018 ini. Tapi kami optimistis, dengan kehadiran Bidbox.id ini akan mampu memberikan kontribusi secara bertahap setelah kami melepas FKT," lanjut manajemen MPMX.
Berdasarkan keterbukaan informasi MPMX (31/7), setelah divestasi FKT pendapatan bersih MPMX pada paruh pertama tahun 2018 meningkat sebesar 7% menjadi Rp 7,55 triliun dari Rp 7,03 triliun pada periode yang sama di tahun 2017.
Dari sisi laba bersih, MPMX membukukan laba bersih sebesar Rp 219 miliar, naik sebesar 10% dibandingkan semester pertama 2017.
Kinerja pendapatan dan laba bersih MPMX ditopang oleh segmen bisnis Distribusi dan Ritel kendaraan roda dua.
MPMX melalui anak usahanya MPMulia, berhasil menjaga penjualan sepeda motornya tetap stabil dan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan membukukan penjualan sebanyak 427.170 unit, meningkat sebesar 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan MPMulia mengalami kenaikan positif sebesar 11% menjadi Rp 6,39 miliar diikuti dengan 17% peningkatan Laba Bersih menjadi Rp 170 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pada tanggal 28 Juni 2018, MPMX mengumumkan keberhasilan penyelesaian divestasi strategis 100% sahamnya di bisnis pelumas Perseroan, FKT kepada Esso Petroleum Company, Limited dan ExxonMobil UK Limited (ExxonMobil) dengan nilai keseluruhan transaksi sejumlah US$ 436 juta.
Dalam semester pertama di tahun ini, FKT mencatat volume penjualan sebanyak 27 juta liter pelumas, atau turun 9% dari periode yang sama di tahun lalu.
Penurunan ini disebabkan adanya libur Lebaran di semester 1 sehingga jumlah hari kerja menurun dan karena per tanggal 28 Juni FKT telah di dekonsilidasi dari MPMX. Maka, Pendapatan dan Laba Bersih mengalami penurunan sebesar 6% menjadi Rp754 miliar dan 10% menjadi Rp123 miliar.
Sementara itu, MPMParts, pemasok dan distributor berbagai suku cadang dan layanan purna jual untuk kendaraan roda dua dan roda empat, mempertahankan momentum positif dengan menghasilkan pertumbuhan pendapatan positif sebesar 5% menjadi Rp149 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam segmen penyewaan mobil, MPMRent di paruh pertama 2018 berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 609 miliar, menurun 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan akan terus meningkatkan kinerja perusahaan dengan berfokus kepada efisiensi operasional.
Terakhir, MPMFinance mengalami peningkatan pemesanan baru menjadi Rp3.583 miliar atau naik 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan kredit mobil dan sepeda motor. Pendapatan tumbuh 25% menjadi Rp737 miliar
Menurut manajemen MPMX, hingga akhir tahun 2018 nanti, sisi pendapatan dan laba bersih perusahaan diharapkan terus bertumbuh.
"Hingga saat ini kami masih on track untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan 5% hingga 10% pada tahun 2018. Dalam hal laba bersih, kami telah melampaui target awal kami yaitu pertumbuhan 20% hingga 25% karena divestasi bisnis pelumas kami," terang manajemen MPMX.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News