Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitra Distribusi (Midis) menyambut positif penawaran Sukuk Tabungan seri ST010. Minat masyarakat cukup tinggi karena instrumen investasi berbasis syariah ini menawarkan berbagai keuntungan.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility Bank BCA, Hera F. Haryn mengatakan, BCA menyambut baik penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel ST010 yang akan berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berkaca pada penerbitan-penerbitan sebelumnya, BCA melihat produk SBSN merupakan salah satu produk yang digemari masyarakat, mengingat instrumen investasi ini memiliki banyak keunggulan.
Baca Juga: Hari Pertama Penawaran, Sukuk Tabungan ST010 Sudah Terjual 10% dari Target
Pemesanan ST010 telah dimulai pada hari Jumat (12/5) dengan dua pilihan jangka waktu investasi yakni ST010T2 dengan tenor 2 tahun dan ST010T4 tenor 4 tahun. Kedua tenor menawarkan dua kupon yang berbeda yakni masing-masing 6,25% per tahun dan 6,40% per tahun dengan bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas bawah.
Hera menilai ST010 dengan jenis imbalan floating with floor menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik di tengah tren perubahan suku bunga. Sebab, investor akan menikmati imbalan yang dapat bertambah dan berkurang sesuai dengan perubahan pada suku bunga acuan (BI-7 DRR), namun tidak akan lebih rendah dari saat pertama kali terbit.
“Pemesanan ST010 disambut dengan antusias,” kata Hera kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/5).
Hanya saja, pengkonfirmasian nilai transaksi ST010 oleh BCA belum diinformasikan karena menunggu proses rekonsiliasi dengan Kementerian Keuangan selesai. ST010 dapat dipesan di fitur Welma di aplikasi myBCA serta website KlikBCA Individu.
Baca Juga: Imbal Hasil Sukuk Tabungan ST010 Masih Menawan
Corporate Secretary Bank BRI, Aestika Oryza Gunarto, menuturkan bahwa Animo masyarakat terhadap produk ST010 memang tinggi sekali terutama untuk tenor 2 tahun. Penjualan ST010 yang di bukukan Bank BRI pada hari pertama sebesar Rp 46,9 miliar atau sudah setara 31% dari target yang dipatok BRI sebesar Rp 150 miliar.
ST010 dinilai memiliki beberapa keunggulan yang mampu menarik minat masyarakat. Selain 100% dijamin oleh negara, imbal hasil floating with floor yang berpotensi naik ketika suku bunga naik menjadi keunggulan utamanya.
“Keunggulan lainnya adalah imbal hasil lebih tinggi dari deposito perbankan,” ungkap Aestika kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/5).
Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya berharap antusiasme masyarakat tetap tinggi dengan berbagai fitur menarik dari ST010. Imbal hasil floating with floor akan menjadi daya pikat utama.
“Penawaran sukuk tabungan kali ini juga menawarkan investasi dengan dua pilihan jangka waktu yang bisa disesuaikan kebutuhan investor,” imbuh Reynold, Jumat (12/5).
Terlebih, ST010 tenor 4 tahun ditetapkan sebagai Greek Sukuk Ritel oleh Kementerian Keuangan. Ini artinya ST010 selain, aman, cuan, sesuai prinsip syariah, juga berwawasan pelestarian lingkungan.
Reynold mengatakan, target penjualan bukan menjadi fokus utama bagi Modalku. Namun, bagaimana perusahaan bisa menghadirkan alternatif investasi yang aman untuk pengguna demi mendukung perekonomian Indonesia.
Mengutip laman investree per Minggu (14/5) pukul 12.35 WIB, penjualan ST010 telah mencapai sebesar Rp 1,53 triliun. Secara rinci, tenor 2 tahun berhasil terjual sekitar Rp 1.04 triliun sementara tenor 4 tahun terjual sebanyak Rp 490 miliar.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Tawarkan Sukuk Tabungan ST010T2 dan ST010T4, Layak Koleksi?
Pemerintah sendiri mematok target penjualan ST010 dapat mencapai Rp 10 triliun. Dimana, tenor 2 tahun diharapkan bisa terjual sebanyak Rp 7.5 triliun sementara sisanya Rp 2.5 triliun dari ST010 tenor 4 tahun.
Pembelian minimal untuk ST010-T2 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp5 miliar, sementara pembelian ataupun pemesanan minimal untuk ST010-T4 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 10 miliar. Masa penawaran sukuk tabungan ST010 akan berlangsung sejak tanggal 12 Mei–7 Juni 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
