kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra Adiperkasa (MAPI) menyiapkan dana pembayaran obligasi dan ekspansi


Rabu, 13 Februari 2019 / 14:55 WIB
Mitra Adiperkasa (MAPI) menyiapkan dana pembayaran obligasi dan ekspansi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiprkasa Tbk (MAPI) memastikan kesiapan untuk membayar utang obligasi yang bakal jatuh tempo tahun ini. Total utang obligasi yang harus dibayar tahun ini mencapai Rp 480 miliar.

"Totalnya ada Rp 480 miliar, dan itu semua menggunakan dana internal. Jadi tidak ada kendala (pembayaran)," kata Head of Corporate Communications MAPI Fetty Kwartati kepada Kontan.co.id, Selasa (12/2).

Sebagai informasi, MAPI memiliki dua utang obligasi yang bakal jatuh tempo tahun ini. Di antaranya, obligasi senilai Rp 280 miliar yang akan jatuh tempo pada 20 Februari, dan obligasi senilai Rp 200 miliar yang jatuh tempo 19 September mendatang.

MAPI menyiapkan belanja modal 2019 sebanyak Rp 800 miliar untuk memenuhi kebutuhan ekspansi sebanyak 200 toko dengan luas masing masing 60.000 meter persegi. "Buat buka toko baru, kami juga pakai dana internal," jelasnya.

Dengan upaya tersebut, Mitra Adiperkasa berharap pendapatan bisa tumbuh hingga 15% pada 2019. Meskipun begitu, perusahaan ini belum memiliki rencana untuk menggaet brand maupun produk baru ke Tanah Air.

Sebelumnya, Fetty juga mengungkapkan strategi MAPI tahun ini untuk bisa tumbuh kuat, yakni dengan menerapkan hedging atau batas atas dan bawah kurs sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia (BI). "Kami juga meningkatkan efisiensi, kalau kalau cost naik, sehingga margin bisa tetap stabil," ujarnya.

Strategi lainnya, MAPI akan terus berupaya mendatangkan produk sesuai keinginan konsumen dan dengan menawarkan harga yang lebih murah. Sehingga, pilihan produk yang akan diimpor menjadi salah satu pertimbangan penting agar sesuai dengan kondisi pasar.

"Tahun ini kami targetkan pendapatan tumbuh 15% dengan memasukkan asumsi adanya Pilpres dan risiko volatilitas. Tapi, harapannya kalau bisa lebih tinggi akan lebih bagus," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×