Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terseret ke level terendah dalam sepekan. Pelemahan ini terjadi karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global diprediksi bakal mengurangi permintaan minyak sawit.
Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange tergerus 0,8% ke RM 2.996 atau setara US$ 971 per metrik ton. Ini level terendah sejak 7 September. Kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.000 per metrik ton.
Hari ini, Perdana Menteri Yunani George Papandreou akan mengadakan konferensi dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di tengah meningkatnya spekulasi default Yunani. Sementara itu, seorang pejabat zona Euro menyebut, Menteri Keuangan AS Timothy F. Geithner akan mendesak pemerintah Eropa untuk meningkatkan upaya melawan krisis saat pertemuan dengan para menteri keuangan pada pekan ini.
Senior vice president untuk futures and options dari OSK Investment Bank Bhd. Donny Khor menilai, kebijakan ekonomi tidak terlalu jelas. "Kabar bearish pada ekonomi global terus menekan harga komoditas dan harga minyak nabati," ujarnya di Kuala Lumpur, hari ini.
Selain itu, Khor bilang, koreksi harga CPO juga didorong sentimen negatif dari pasar kedelai dan jagung. Pada 12 September, Departemen Pertanian AS menurunkan proyeksi konsumsi jagung sekitar 3% dari bulan sebelumnya. AS juga memproyeksi ekspor bakal lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News