Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di balik kemajuan PT Indodana Multi Finance, berdiri sosok Mira Wibowo, perempuan dengan pengalaman lebih dari 35 tahun di industri keuangan. Kini, ia memimpin sebagai Direktur Utama, membawa visi dan transformasi dalam tubuh perusahaan.
Sejak muda, Mira telah menapaki jalur berbeda. Di tengah keluarga besar yang berkecimpung di dunia medis, ia memilih ekonomi dan manajemen sebagai jalan hidupnya.
Lulus dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, ia melengkapi dirinya dengan berbagai pelatihan dan sertifikasi, mulai dari UW Pacific RIM Bankers Program hingga Sertifikasi Ahli Pembiayaan.
Baca Juga: Menyusuri Jejak Karier Wijaya Candera Memimpin MPX Logistics International
Langkah awal Mira dimulai dari American Express (Amex) di Jakarta. Selama 10 tahun, ia mengasah keahlian di bidang komunikasi pemasaran.
Ia bertanggung jawab atas program loyalitas dan strategi merek global yang disesuaikan dengan pasar lokal.
Impian masa mudanya untuk bekerja di gedung Amex akhirnya tercapai.
Keyakinannya sederhana: apa yang diucapkan dengan sungguh-sungguh bisa menjadi nyata.
Setelah Amex, Mira bergabung dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Ia meniti karier selama lebih dari dua dekade.
Di BCA, ia menjabat Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Transaksi Perbankan. Ia turut mengembangkan produk-produk seperti kartu kredit, debit, dan Flazz Card.
Baca Juga: Perjalanan Karier Melissa Siska Juminto Presiden Direktur E-Commerce ByteDance
Transformasi digital di sektor keuangan berlangsung di depan matanya. Ia tidak hanya menyaksikan, tetapi juga memimpin perubahan tersebut.
Setelah BCA, Mira melanjutkan kiprah di PT Danamas Insan Kreasi Andalan (DIKA), anak usaha Dana Pensiun BCA. Ia menjabat Direktur Pengembangan Bisnis, mendorong efisiensi dan memperluas ekspansi.
Kini, ia memimpin Indodana. Mira membawa semangat perubahan dan kepemimpinan yang berorientasi pada hasil. Ia ingin menjadikan Indodana sebagai perusahaan dengan kultur kerja positif dan tim yang loyal.
Digitalisasi menjadi perhatian utama. Ia terbuka dengan sistem kerja hybrid, meski tetap memilih hadir di kantor.
Mira dikenal sebagai pemimpin tegas namun adil. Ia menuntut kualitas, tetapi tidak menutup telinga. Baginya, mendengar adalah kunci memahami dan memimpin.
Baca Juga: Perjalanan Bram Hendrata, Insinyur yang Sukses Meracik Bisnis Resto
Meski berada di puncak karier, Mira tetap menjaga keseimbangan hidup. Ia tidak membawa beban kantor ke rumah.
Ia juga membebaskan anak-anaknya menentukan jalan hidup sendiri, dengan tetap memberi arahan bila diperlukan.
Salah satu anaknya kini menjadi pimpinan cabang di BCA, satunya lagi menjalankan usaha kerajinan di Bali.