Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah ditutup di level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, harga minyak WTI harus terkoreksi tipis pada perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (10/3) pukul 12.30 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman April 2016 di New York Merchantile Exchange tergelincir 0,10% ke level US$ 38,25 per barel dibanding hari sebelumnya.
Penurunan kali ini tidak lebih dari koreksi teknikal setelah harga pada perdagangan sebelumnya melambung 4,9%. Sebab jejeran katalis pendukung kenaikan harga lebih mendominasi. Pengaruh terbesar datang dari laporan tingginya permintaan akan minyak sebagai bahan bakar di Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) dalam empat minggu terakhir, konsumsi minyak sebagai bahan bakar di AS naik ke level tertinggi sejak September 2015 lalu.
“Ada skenario positif yang diprediksi pasar yakni naiknya permintaan dari AS. Harapannya agar bisa menyedot pasokan yang ada,” kata Michael McCarthy, Chief Strategist di CMC Markets Sydney seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (10/3). Untuk itu, menurut Michael, secara teknikal setelah koreksi saat ini ada arah harga minyak WTI akan bergerak ke atas level US$ 38,50 per barel.
Apabila level tersebut telah ditembus bukan tidak mungkin harga akan terus menanjak hingga level US$ 41,00 per barel.
Dukungan lainnya bagi harga adalah upaya AS untuk menahan produksinya di level stabil. Hingga saat ini produksi AS dekat level terendah sejak 2014 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News