Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah menembus harga US$ 50 per barel pada pembukaan bursa Senin (10/10) awal pekan ini, harga minyak perlahan-lahan mulai terpeleset.
Mengutip Bloomberg pada Kamis (13/10) pukul 19.52 WIB, harga minyak West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman November 2016 terkoreksi sebesar 0,06% ke level US$ 50,12 per barel.
Para analis melihat, melemahnya harga minyak setelah menguat cukup signifikan dikarenakan data industri Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pertambahan cadangan minyak.
Ditambah lagi, negara-negara anggota OPEC yang bulan lalu sudah sepakat untuk mengurangi produksi kini berbeda pendapat soal bagaimana teknisnya pemotongan produksi itu dilakukan.
Mengutip Bloomberg, American Petroleum Institute mengatakan dalam sebuah laporan bahwa cadangan minyak mentah AS meningkat sebanyak 2,7 juta barel minggu lalu.
Di lain pihak, saat negara-negara anggota OPEC sepakat soal pemangkasan produksi, Irak dan Venezuela malah memperdebatkan berapa kira-kira besaran pemotongan yang mampu mereka lakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News