kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Minyak mentah naik, tertekan data stok minyak AS dan pengurangan ekspor Arab Saudi


Kamis, 26 Juli 2018 / 06:15 WIB
Minyak mentah naik, tertekan data stok minyak AS dan pengurangan ekspor Arab Saudi
ILUSTRASI. Harga minyak


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak naik untuk hari kedua berturut-turut pada hari Rabu (26/7) setelah data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah domestik jatuh ke level terendah sejak Februari 2015. Data tersebut mengurangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan yang membebani pasar dalam beberapa pekan terakhir.

Minyak mentah Brent berjangka naik 49 sen menjadi US$ 73,93 per barel (0,67%). Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) di AS naik 78 sen menjadi US$ 69,30 per barel (1,14%).

Harga minyak memperpanjang kenaikan dalam perdagangan pasca-penyelesaian setelah Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan eksportir utama dunia itu "menghentikan sementara" semua pengiriman minyak melalui Selat Bab El-Mandeb segera, akibat serangan terhadap dua kapal minyak mentah oleh gerakan Houthi.

Selat Bab El-Mandeb terletak antara Yaman, Djibouti dan Eritrea, dan menghubungkan Laut Tengah dan Samudera Hindia.

Sekitar 4,8 juta barel per hari produk minyak mentah dan olahan mengalir melalui selat itu pada tahun 2016, menurut Administrasi Informasi Energi AS. Selat ini merupakan salah satu "chokepoints" utama pengiriman minyak ke seluruh dunia. Pada saat berita itu tersiar, minyak brent naik menjadi US$74,50 dalam perdagangan after-hours.

Persediaan minyak mentah AS turun 6,1 juta barel dalam seminggu hingga 20 Juli, data dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan, menjadi 404,9 juta barel. Ini merupakan level terendah sejak Februari 2015. Analis memperkirakan penurunan agka 2,3 juta barel.

Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, juga turun 1,1 juta barel, EIA mengatakan, terendah sejak November 2014.

Stok bensin tdi AS urun 2,3 juta barel, data EIA menunjukkan, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 713.000 barel. Sementara itu, stok bensin Midwest AS jatuh ke posisi terendah secara musiman sejak 2015.

Harga minyak telah mengalami tekanan bulan ini karena perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China bisa meningkatkan kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan permintaan energi yang lebih lemah.

Laporan bahwa China akan meningkatkan belanja infrastruktur mengurangi beberapa kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan AS-China akan melemahkan permintaan China akan minyak.

terletak antara Yaman, Djibouti dan Eritrea, dan menghubungkan Laut Tengah dan Samudera Hindia.

Sekitar 4,8 juta barel per hari produk minyak mentah dan olahan mengalir melalui selat itu pada tahun 2016, menurut Administrasi Informasi Energi AS. Selat ini merupakan salah satu "chokepoints" utama pengiriman minyak ke seluruh dunia. Pada saat berita itu tersiar, minyak brent naik menjadi US$ 74,50 dalam perdagangan after-hours.

Persediaan minyak mentah AS turun 6,1 juta barel dalam seminggu hingga 20 Juli, data dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan, menjadi 404,9 juta barel. Ini merupakan level terendah sejak Februari 2015. Analis memperkirakan penurunan agka 2,3 juta barel.

Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, juga turun 1,1 juta barel, EIA mengatakan, terendah sejak November 2014.

Stok bensin tdi AS urun 2,3 juta barel, data EIA menunjukkan, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 713.000 barel. Sementara itu, stok bensin Midwest AS jatuh ke posisi terendah secara musiman sejak 2015.

Harga minyak telah mengalami tekanan bulan ini karena perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China bisa meningkatkan kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan permintaan energi yang lebih lemah.

Laporan bahwa China akan meningkatkan belanja infrastruktur mengurangi beberapa kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan AS-China akan melemahkan permintaan China akan minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×