Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah sempat melesat tajam, harga minyak mentah WTI harus kembali tergerus. Penyebabnya masih sama, pasokan global yang terus membanjir.
Mengutip Bloomberg, Kamis (31/3) pukul 14.25 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Mercantile Exchange merosot 1,25% di level US$ 37,84 per barel dibanding hari sebelumnya. Harga pun sudah terkikis 4,10% dalam sepekan terakhir.
Nanang Wahyudin, Research and Analyst PT Finex Berjangka menuturkan saat ini pasar masih cemas menilik jumlah pasokan yang terus meningkat. Sentimen ini kembali menghangat pasca laporan cadangan minyak AS pekan ini yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) bahwa cadangan bertambah 2,3 juta barel.
Sebenarnya ini masih lebih rendah dari pekan lalu yang mencapai 9,4 juta barel namun pasokan AS tercatat masih melonjak ke level 534,8 juta barel atau level tertingginya sejak 1930 silam. Pertambahan pasokan ini pun sudah terjadi selama tujuh pekan beruntun.
“Imbasnya jelas negatif bagi pergerakan harga minyak yang rentan karena tidak adanya fundamental yang kuat,” jelas Nanang.
Beban harga semakin besar menyusul rencana Saudi Arabian Oil Co yang akan tetap melanjutkan beragam proyek minyaknya sepanjang tahun ini.
Perusahaan yang juga dikenal sebagai Saudi Aramco ini mengincar penambahan produksi hingga 300.000 barel per hari dengan target pada tahun 2018 mencapai 1,5 juta barel per hari. “Artinya banjir pasokan terlihat belum akan mengering untuk beberapa tahun mendatang karena hal ini,” tutur Nanang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News