kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Minyak Brent naik lebih 3%, WTI naik lebih 4%


Kamis, 05 Desember 2019 / 05:54 WIB
Minyak Brent naik lebih 3%, WTI naik lebih 4%
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A pump jack operates in the Permian Basin oil and natural gas production area near Odessa, Texas, U.S., February 10, 2019. Picture taken February 10, 2019. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak dunia melonjak lebih dari 3% pada perdagangan Rabu (4/12). Di tengah ekspektasi bahwa organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan mitranya akan memperpanjang pembatasan produksi. Ditambah data produksi minyak Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan besar.

Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent mengakhiri sesi naik US$ 2,31, atau 3,8%, mencapai US$ 63,14 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik US$ 2,33, atau 4,2%, pada US$ 58,43 setelah menyentuh sesi tinggi US$ 58,66 per barel.

Baca Juga: Marah besar, Arab Saudi ancam akan membanjiri pasar minyak jika...

OPEC dan sekutu-sekutu termasuk Rusia atau OPEC +, dapat menyetujui pengurangan produksi minyak mentah lebih dalam ketika mereka bertemu di Wina pekan ini.

Menteri perminyakan Irak Thamer Ghadhban mengatakan kepada wartawan di Wina pada hari Selasa (3/12) bahwa "pemotongan lebih dalam lebih disukai oleh sejumlah anggota kunci".

Pada hari Rabu, Ghadhban mengatakan ia akan mendukung setidaknya memperpanjang pemotongan yang ada hingga akhir 2020.

Baca Juga: Wall Street rebound dari penurunan beruntun 3 hari, lagi-lagi karena Trump

"Kita harus memberikan sinyal positif kepada pasar dan bagi saya setidaknya kita harus menggulirkan perjanjian saat ini," katanya.

Sementara itu, Administrasi Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak turun 4,9 juta barel dalam sepekan ke 29 November. Jauh dari prediksi analis yakni penurunan 1,7 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×