kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak Brent merosot ke bawah US$80 per barel, terseret varian baru Covid-19


Jumat, 26 November 2021 / 15:04 WIB
Minyak Brent merosot ke bawah US$80 per barel, terseret varian baru Covid-19
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak Brent turun hampir 4% menjadi di bawah US$80 per barel pada Jumat (26/11). Varian baru Covid-19 telah menakuti investor, menambah kekhawatiran bahwa surplus pasokan global dapat membengkak pada kuartal pertama setelah rilis cadangan minyak mentah oleh Amerika Serikat (AS) dan lainnya.

Minyak jatuh seiring dengan pasar keuangan lainnya di tengah kekhawatiran bahwa varian baru dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membatasi pergerakan lagi.

Melansir Reuters pukul 14.36 WIB, harga minyak mentah Brent memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga, jatuh US$3,16 atau 3,8% menjadi US$79,06 per barel pada 0733 GMT.

Baca Juga: Minyak anjlok 2% di tengah kekhawatiran surplus pasokan dan varian Covid-19 baru

Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 3,45 atau 4,4%, menjadi US$ 74,94 per barel. Tidak ada penyelesaian untuk WTI pada hari Kamis karena liburan Thanksgiving.

"Harga minyak telah gap lebih rendah di Asia karena varian Afrika Selatan memicu kekhawatiran pertumbuhan, mengirimkan gelombang penjualan melalui pasar energi Asia," Jeffrey Halley, analis senior di broker OANDA, mengatakan dalam sebuah catatan.

Selain itu yang menjadi fokus pasar juga terkait tanggapan China terhadap pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang mengumumkan rencana pada hari Selasa untuk melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis untuk mencoba mendinginkan harga.

Rilis seperti itu kemungkinan akan membengkakkan pasokan dalam beberapa bulan mendatang, kata sumber OPEC, menurut temuan panel ahli yang memberi nasihat kepada menteri Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Dewan Komisi Ekonomi (ECB) memperkirakan surplus 400.000 barel per hari (bph) pada Desember, meningkat menjadi 2,3 juta barel per hari pada Januari dan 3,7 juta barel per hari pada Februari jika negara-negara konsumen melanjutkan rilis minyaknya, kata sumber OPEC.

Prakiraan kenaikan surplus minyak mengaburkan prospek pertemuan OPEC+ pada 2 Desember, untuk memutuskan produksi segera.




TERBARU

[X]
×