kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak Brent merosot ke bawah US$80 per barel, terseret varian baru Covid-19


Jumat, 26 November 2021 / 15:04 WIB
Minyak Brent merosot ke bawah US$80 per barel, terseret varian baru Covid-19
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

OPEC+ tersebut akan memutuskan apakah akan terus meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari.

OPEC tidak mungkin mengubah jalurnya untuk meningkatkan produksi secara bertahap jika harga tetap antara US$80 dan US$85 per barel, kata ekonom OCBC Howie Lee.

"Saya tidak berpikir kita akan melihat minyak US$100 jika pasar kembali ke surplus pada Q1," tambahnya.

Namun, volume keseluruhan pelepasan cadangan minyak mentah - diperkirakan 70 juta hingga 80 juta barel - lebih kecil dari perkiraan pelaku pasar.

Baca Juga: Harga emas terus naik ke US$ 1.798,20 gara-gara varian baru Covid-19

"Karena volumenya kecil, saya pikir itu ditujukan untuk mengurangi ketatnya pasokan, daripada berdampak besar pada pasar minyak," Tsutomu Sugimori, presiden Asosiasi Perminyakan Jepang (PAJ), mengatakan kepada wartawan Kamis malam.

Senin depan, kekuatan dunia dan Iran akan melanjutkan negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang dapat mengarah pada pencabutan sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran.

Namun, kegagalan Iran dan Badan Energi Atom Internasional untuk mencapai kesepakatan sederhana tentang pemantauan fasilitas nuklir Teheran minggu ini menjadi pertanda buruk bagi pembicaraan minggu depan, kata analis Eurasia Henry Rome.

“Bahwa Iran tidak melakukannya dan malah mengambil garis keras dengan IAEA, adalah tanda negatif lain tentang minatnya untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015,” katanya dalam catatan 24 November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×