kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minim sentimen positif, IHSG kembali loyo


Rabu, 09 Mei 2012 / 09:38 WIB
Minim sentimen positif, IHSG kembali loyo
ILUSTRASI. Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Edy Can


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi saat pembukaan pasar pukul 09.30 WIB, Rabu (9/5). Pelemahan ini karena minimnya sentimen positif.

Pada awal perdagangan saham, IHSG tergerus 0,63% ke posisi 4.154,73. Sebanyak 114 saham bergelimpangan di teritori merah dan hanya 32 saham yang bisa terangkat. Sisanya, 64 diam di tempat.

Pelemahan ini terlihat dari indeks sektoral. Sepuluh indeks sektoral berada di zona merah. Pelemahan yang terbesar ada di sektor keuangan yang jatuh 0,9% dan sektor konstruksi sebesar 0,88%.

Saham-saham berkapitalisasi besar yang masuk posisi top losers antara lain; saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang turun 2,18% ke Rp 26.900 per saham, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA ) turun 2,04% ke Rp 240, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang turun 1,87% ke Rp 2.625 dan PT Bumi Resorces Tbk (BUMI) yang surut 0,51% ke Rp 1.940.

Sedangkan posisi top gainers, diantaranya saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik 1,13% ke Rp 58.250 dan saham PT Jafpa Tbk (JPFA) yang naik 1,85% ke level Rp 4.250 per saham.

Analis Saham Askap Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan, indeks sulit menguat karena sedikitnya sentimen positif. "Bahkan kabar dari domestik, mengenai pertumbuhan GDP, sepertinya tidak banyak membantu untuk katalis penguat kinerja saham," tuturnya, Rabu (9/5).

Asal tahu saja, rilis data GDP kuartal I tahun 2012, turun menjadi 6.3% dari 6,49 di kuartal pertama tahun sebelumnya.

Untuk perdagangan saham hari ini (9/5), Suluh memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 4.160-4.210. Dia merekomendasikan untuk menghindari saham-saham dari sektor komoditas.

Menurutnya, saat ini harga komoditas sedang dalam tren turun. "Bila ingin koleksi, investor bisa memperhatikan saham BBRI, APLN dan BBTN," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×