kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minim sentimen, analis proyeksikan kinerja emiten mamin masih bisa maksimal


Selasa, 07 Mei 2019 / 19:35 WIB
Minim sentimen, analis proyeksikan kinerja emiten mamin masih bisa maksimal


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor makanan dan minuman masih bisa berpotensi meraih kinerja yang menarik sepanjang tahun 2019 ini. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, secara keseluruhan sektor makanan dan minuman masih memiliki prospek yang bagus.

Menurutnya, sektor ini tidak banyak terpengaruh dengan beberapa sentimen negatif yang akhir-akhir ini bermunculan. Sebelumnya, data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hingga cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebabkan turbulensi pasar saham.

“Yang harus diingat, sektor konsumsi termasuk sektor makanan dan minuman, itu menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi kita yakni sebesar 50%,” terang David kepada Kontan.co.id, Selasa (7/5).

Faktor musiman seperti momen Ramadan hingga pemilihan umum yang sudah diselenggarakan April lalu, menurutnya bisa jadi katalis positif yang cukup kuat bagi kinerja sektor makanan dan minuman.

Senada dengan David, analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, secara keseluruhan kinerja keuangan emiten makanan dan minuman selama kuartal I ia nilai sudah sesuai ekspektasi.

“Sepanjang tahun 2019 ini ada beberapa katalis positif tambahan seperti misalnya pemilihan umum yang bisa meningkatkan kinerja karena demand juga pasti akan bertambah,” papar Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, (7/5).

Sukarno juga mengatakan, momentum Ramadan biasanya juga akan mendongkrak kinerja emiten-emiten tersebut. “Secara historis bisa bertumbuh hingga dua kali lipat ya,” katanya.

Selain itu, indeks kepercayaan konsumen yang mengalami kenaikan bisa juga mendongkrak kinerja emiten-emiten tersebut. Sebelumnya, selama bulan April 2019 lalu indeks kepercayaan konsumen mengalami kenaikan dari level 128,1 menjadi 124,5.

Apa yang dikatakan oleh Sukarno bukan tanpa dasar. Sukarno mengatakan, rasio profitabilitas perusahaan-perusahaan makanan dan minuman memang rata-rata mengalami peningkatan selama kuartal I 2019 dibandingkan kuartal I tahun 2018.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP, anggota indeks Kompas100 ini) misalnya mengalami peningkatan rasio terhadap ekuitas atau ration on equity (ROE) menjadi 21.56% dibanding kuartal I tahun lalu yang sebesar 19.95%.

Sedangkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perusahaan juga mengalami kenaikan dari 20.23% setelah sebelumnya sebesar 18.98%. Meski begitu rasio net profit margin (NPM) perusahaan turun menjadi 11.88% setelah sebelumnya berada di angka 12.28%.

Sedangkan induk perusahaan ICBP yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF, anggota indeks Kompas100 ini) mengalami peningkatan tipis rasio EBITDA menjadi 16.95% dari 16.6% pada kuartal I tahun sebelumnya. Sedangkan ROE perusahaan turun menjadi 12.81% dari angka `13.29%.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR, anggota indeks Kompas100 ini) juga mengalami kenaikan rasio EBITDA dari 15.79% setelah sebelumnya pada kuartal I tahun lalu sebesar 13.72%. Sedangkan ROE perusahaan juga turung cukup banyak menjadi 20.82% dari sebelumnya 24.09%.

Sedangkan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mengalami peningkatan rasio NPM di angka 8.19%. Angka tersebut hampir dua kali lipat mengingat pada kuartal I tahun sebelumnya, rasionya mencapai 4.41%.

Emiten yang dikenal melalui produk-produk minumannya yaitu PT Ultra Jaya Tbk (ULTJ) juga mengalami peningkatan rasio profitabilitas. Rasio NPM perusahaan meningkat menjadi 21%. Padahal sebelumnya rasio tersebut hanya sebesar 12.82%

Meski begitu, para analis tetap mengingatkan mengenai hal-hal yang dapat mengganjal kinerja emiten makanan dan minuman. Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dapat mempengaruhi biaya produksi.

“Sehingga dampaknya biaya pembelian bahan baku juga mengalami kenaikan karena beberapa bahan mungkin masih harus dipenuhi dengan impor,” jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (7/5).

Berikut adalah rekomendasi target price dari para analis saham untuk emiten sektor makanan dan minuman:

Sukarno Alatas, Oso Sekuritas

ICBP : 10.175.

INDF : 7400.

MYOR : 2750.

ROTI : 1400.

ULTJ : 1400.

KINO : 3100.

Nafan Aji, Bina Artha Sekuritas

ICBP: 9850

INDF: 8050

MYOR: 2820

ROTI: 1630

ULTJ: 1365

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×