Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati tersandung berbagai permasalahan dan harus puas menjadi reksadana dengan kinerja terburuk, reksadana saham dinilai masih akan bisa tumbuh dan mencatatkan kinerja yang lebih baik.
Sebagai informasi, berdasarkan Infovesta Utama, reksadana saham mencatatkan kinerja negatif. Tercermin dari Infovesta Equity Fund Index 90 yang turun hingga 8,41%. Padahal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 1,70% sepanjang tahun lalu.
Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), belum ada penerbitan reksadana saham hingga hari ini. Salah satu Manajer Investasi, Panin Asset Manajement (AM) mengaku belum menerbitkan reksadana saham pada awal tahun ini lantaran merasa belum perlu.
Baca Juga: Belum ada reksadana saham baru yang dirilis tahun ini, begini kata manajer investasi
“Kami belum ada rencana untuk menerbitkan reksadana saham dalam waktu dekat. Saat ini produk yang ada dirasa sudah mencukupi kebutuhan,” ujar Rudiyanto, Direktur Panin AM kepada Kontan.co.id, Senin (27/1).
Meski begitu, Rudiyanto mengaku tidak menutup kemungkinan jika Panin AM akan menerbitkan reksadana saham baru. Hanya saja, menurutnya harus ada permintaan produk baru secara spesifik terlebih dahulu.
Lain hal dengan Henan Putihrai Asset Management (HPAM). Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi mengklaim pihaknya sudah menerbitkan reksadana saham baru, yakni HPAM Ekuitas Syariah Berkas pada 20 Januari 2020 silam.
“Kami dapat izin terbit efektifnya per 20 Januari lalu. Selain itu, kami juga sudah punya beberapa pipeline untuk reksadana saham yang akan disesuaikan dengan demand pasar nanti,” ujar Reza.
Namun ketika ditanya lebih lanjut, Reza mengaku pihaknya belum bisa menjelaskan lebih detail kapan rencana tersebut direalisasikan. Sebab masih melihat keadaan dan perkembangan pasar ke depannya.
Kedua MI ini sama-sama optimistis bahwa reksadana saham akan kembali mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun ini. Reza menilai, untuk investasi jangka panjang, reksadana saham masih menjanjikan dan on track.
Baca Juga: Gawat! Nasabah Tidak Bisa Mencairkan Dana di Reksadana Besutan Emco Asset Management
“Hanya saja untuk awal tahun ini masih akan banyak dinamika, imbas tahun lalu serta beberapa gejolak yang terjadi,” tambah Reza.
Sedangkan Rudiyanto menilai kenaikan harga crude palm oil (CPO) diharapkan bisa meningkatkan lagi daya beli. Selain itu, rotasi dana asing dari negara maju ke negara berkembang juga bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kinerja reksadana saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News