Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019 lalu, reksadana saham mencatatkan kinerja paling buruk. Kinerja reksadana saham yang buruk tersebut justru terjadi ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 1,70%.
Merujuk data Infovesta Utama, rata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index 90 turun hingga 8,41%.
Lebih lanjut, hingga Senin (27/1), tercatat belum ada reksadana saham yang terbit jika dilihat dari data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Padahal pada periode yang sama pada tahun lalu, setidaknya terdapat empat reksadana saham yang terbit.
Baca Juga: Gawat! Nasabah Tidak Bisa Mencairkan Dana di Reksadana Besutan Emco Asset Management
Kendati demikian, beberapa Manajer Investasi (MI) menampik bahwa belum adanya reksadana saham yang terbit semata karena kinerja reksadana saham yang buruk pada tahun lalu.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengatakan, belum adanya reksadana saham yang terbit hingga saat ini bukan semata-mata karena kinerja tahun lalu buruk. Menurutnya, masing-masing MI memiliki pertimbangan tersendiri dalam menerbitkan reksadana baru.
"Kami sudah mendapatkan izin terbit efektif reksadana saham per 20 Januari lalu, yakni HPAM Ekuitas Syariah Berkah,” klaim Reza ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/1).