kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Minim koreksi dan lebih defensif, saham emiten barang konsumsi masih jadi primadona


Senin, 14 September 2020 / 23:31 WIB
Minim koreksi dan lebih defensif, saham emiten barang konsumsi masih jadi primadona
ILUSTRASI. Jurnalis berada di depan layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020). Indeks sektor consumer goods masih menjadi jawara indeks sektoral sejak awal tahun atau secara year-to-date. Tribunnews/Irwan Ri


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

Untuk ICBP, Chantika mengekspektasi adanya peningkatan kinerja setelah emiten produsen mi instan ini rampung mengakuisisi Pinehill. Untuk diketahui, ICBP merampungkan transaksi akuisisi Pinehill Company Limited (PCL)  pada 27 Agustus 2020 silam.

Adapun Pinehill mencatat tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (compound annual growth rate atau CAGR)  sebesar 28,17% dalam lebih dari dua tahun. Oleh karena itu, penjualan mi dari grup Pinehill akan secara signifikan menambah porsi penjualan tahunan ICBP.

Baca Juga: IHSG menguat 2,89% di hari pertama PSBB Jakarta, ini proyeksinya untuk Selasa (15/9)

NH Korindo Sekuritas mencatat, berdasarkan kinerja keuangan Pinehill, Sawaz (anak perusahaannya di Timur Tengah dan Afrika) mencatat tingkat CAGR tertinggi diantara anak usaha yang lain, yakni mencapai 36,7% untuk periode tahun 2017-2019, dengan mencakup 195 juta konsumen.

“Dengan demikian, akuisisi Pinehill diharapkan dapat mendatangkan calon pelanggan baru ICBP,” tutur Chantika.

Hanya saja, saham ICBP juga memiliki risiko tersendiri, mulai dari melemahnya  nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, harga bahan baku yang lebih tinggi, serta adanya perlambatan ekonomi. 

Selanjutnya: Jelang rilis data neraca perdagangan, simak proyeksi IHSG untuk Selasa (15/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×