kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.329   44,00   0,27%
  • IDX 7.071   6,10   0,09%
  • KOMPAS100 1.025   0,61   0,06%
  • LQ45 797   0,69   0,09%
  • ISSI 225   0,47   0,21%
  • IDX30 416   0,05   0,01%
  • IDXHIDIV20 493   -0,42   -0,08%
  • IDX80 115   0,00   0,00%
  • IDXV30 118   -0,14   -0,12%
  • IDXQ30 136   -0,22   -0,16%

Minim Katalis, Rupiah Diproyeksikan Kembali Melemah Pekan Depan


Minggu, 01 Juni 2025 / 20:24 WIB
Minim Katalis, Rupiah Diproyeksikan Kembali Melemah Pekan Depan
ILUSTRASI. Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Nilai tukar rupiah kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini. Tekanan ini sebagian didominasi oleh sentimen global. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini. Tekanan ini sebagian didominasi oleh sentimen global. 

Mengutip data Bloomberg, Jumat (30/5) rupiah di pasar spot bertengger di level Rp 16.326 per dolar AS, terkoreksi 0,12 dari sesi sebelumnya. Adapun rupiah di Jisdor Bank Indonesia turun 0,27% menjadi Rp 16.300 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (28/5). 

Baca Juga: Rupiah Spot Menguat 0,05% ke Level Rp 16.289 per dolar AS pada Jumat (30/5) Siang

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, pelemahan pada mata uang garuda terjadi beriringan dengan kenaikan indeks dolar (DXY) selama sepekan. Ditambah dengan gejolak isu perkembangan tarif yang kembali naik ke permukaan dalam beberapa hari ini. 

Meski begitu, ketahanan dolar AS masih begitu rentan. Greenbanck akan bergerak rebound jika ada kabar positif dari global, dan berbalik anjlok apabila ada isu negatif.

“Ini menandakan bahwa pergerakan dolar AS begitu sensitif dengan ketidakpastian global saat ini,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (30/5).

Sebagai informasi, indeks dolar (DXY) bertengger di level 99,4 atau naik 0,36% dalam sepekan. Meski begitu, pergerakannya telah turun lebih dari 8% terhitung sejak awal tahun 2025.

“Untuk pekan depan, saya kira dolar AS masih akan kembali tertekan,” ujar Lukman. 

Baca Juga: Maksimalkan Efek Pelemahan Dolar AS terhadap Rupiah, Analis Imbau Faktor Domestik

Founder Tradeindo Wahyu Tribowo Laksono menilai, secara fundamental memang belum ada katalis pendorong yang bisa menaikkan rupiah. Tetapi, pelemahan rupiah terhadap dolar AS pekan ini masih terbilang wajar.

“Karena kalau secara teknikal, rupiah justru masih berpotensi melemah dalam jangka menengah,” ucap Wahyu kepada Kontan.co.id, Sabtu (31/5).

Untuk perdagangan Senin (02/6), pergerakan rupiah akan bersandar pada beberapa data ekonomi domestik maupun global yang rilis di pekan depan. Terutama, besok akan rilis data indeks keyakinan konsumen (IKK) oleh Bank Indonesia (BI) dan data Manufaktur ISM pada bulan Mei. 

“Perkiraan saya, besok rupiah masih akan melemah terbatas di kisaran Rp 16.100 - Rp 16.500 per dolar AS,” tutup Wahyu. 

Terakhir, Lukman juga memberikan prediksinya bahwa rupiah akan bergerak dikisaran Rp 16.200 - Rp 16.400 per dolar AS. 

Selanjutnya: Danantara Diisukan Bakal Akuisisi Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) dari Bank BUMN

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 2-3 Juni, Provinsi Ini Staus Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×