Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal II-2018, minat investor terhadap kelangsungan lelang Surat Berharga Negara (SBN) masih berpotensi tinggi. Pada kuartal kedua ini, target indikatif yang ditetapkan pemerintah hanya Rp 151,27 triliun.
Menurut analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan, potensi tingginya minat investor disokong oleh sentimen negatif eksternal yang cenderung minim di pasar obligasi Indonesia sepanjang April dan Mei.
Investor diyakini akan terus giat mengikuti lelang SBN selama pemerintah mampu menjaga nilai tukar rupiah di level yang sesuai dengan fundamental Indonesia. “Stabilitas rupiah berpengaruh terhadap minat investor asing berinvestasi,” ujarnya, Senin (2/4).
Ariawan juga tidak terlalu mengkhawatirkan fakta bahwa neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit sejak Desember tahun lalu hingga Februari 2018. Menurutnya, selama defisit tersebut lebih disebabkan oleh peningkatan impor yang bersifat produktif terhadap pembangunan Indonesia, antusiasme pelaku pasar kemungkinan besar tidak akan berkurang.
Sementara, I Made Adi Saputra, analis Fixed Income MNC Sekuritas menyebut, suku bunga acuan AS yang diperkirakan kembali naik pada Juni berpotensi menjadi sentimen negatif terhadap keberlangsungan lelang SBN di kuartal kedua. Kekhawatiran pelaku pasar kemungkinan besar masih berkutat di persoalan yang sama.
“Investor mewanti-wanti potensi kenaikan Fed Fund Rate yang lebih agresif,” tandasnya.
Seperti yang diketahui, sepanjang kuartal II pemerintah akan mengadakan 11 kali lelang SBN, yang terdiri dari lima lelang Surat Utang Negara (SUN) dan enam lelang sukuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News