kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minat investor meningkat, lelang SUN pada Selasa (6/10) mulai ramai


Selasa, 06 Oktober 2020 / 19:04 WIB
Minat investor meningkat, lelang SUN pada Selasa (6/10) mulai ramai
ILUSTRASI. Jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN Selasa (6/10) menyentuh Rp 49,47 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (6/10). Dalam lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 49,47 triliun.

Jumlah tersebut naik jika dibandingkan lelang SUN sebelumnya (22/9) yang mencapai Rp 46,12 triliun. Dari penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan menyerap Rp 26,1 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari target indikatif semula yang sebesar Rp 20 triliun.

Director and Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Asset Management Ezra Nazula mengatakan, terdapat sentimen baik dari domestik maupun global yang menopang kenaikan hasil lelang kali ini. Pasalnya, sentimen tersebut membuat para pelaku pasar menjadi risk on dan melirik obligasi Indonesia.

“Adanya sentimen risk-on dari global seiring ekspektasi akan adanya pemenang yang jelas di pemilu Amerika Serikat (AS) dari polling terakhir. Sementara dari domestik disetujuinya UU tenaga kerja membentuk sentimen positif bahwa aliran investasi akan masuk ke Indonesia dan membuat nilai tukar rupiah menguat,” ujar Ezra kepada Kontan.co.id, Selasa (6/10).

Baca Juga: Penawaran masuk pada lelang SUN mencapai Rp 49,47 triliun pada Selasa (6/10)

Sementara Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menilai, hasil ini cukup baik mengingat dalam dua pekan terakhir ia menyebut pasar obligasi Indonesia cukup tertekan. Hal ini terlihat dari volume likuiditas yang terlihat menurun baik di pasar primer maupun sekunder.

“Sebenarnya secara jangka pendek rentang hasil lelang SUN berada di kisaran Rp 45 triliun-Rp 50 triliun, jadi hasil ini masih cukup baik. Terlebih, dari segi yield masih cukup stabil di kisaran 6,9% untuk seri acuan 10 tahun, padahal pasar relatif tertekan belakangan,” jelas Ramdhan.

Di sisi lain, rupanya partisipasi investor asing pada lelang kali ini membaik. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan menyebut, persentase penawaran asing yang masuk mencapai 15,2% dari seluruh bids yang masuk pada lelang kali ini. Jumlah tersebut meningkat dibanding lelang SUN sebelumnya yang sebesar 11,2%.

Baca Juga: Minat investor meningkat, lelang SUN over subscribe

“Membaiknya jumlah penawaran yang masuk menunjukkan bahwa kepercayaan pasar terhadap instrumen SUN masih terjaga. Selain itu, kenaikan ini didukung oleh kondisi pasar global dan domestik yang semakin kondusif,” kata Deni dalam siaran pers.

Ke depan, Ezra menilai tren kenaikan dapat berlanjut selama sentimen risk-on juga masih terjadi dan nilai tukar rupiah yang stabil atau menguat. Dengan sentimen ketidakpastian yang semakin menipis, Ezra menyebut hal tersebut akan membuat investor lokal maupun asing masuk ke pasar obligasi.

“Mengingat real yield Indonesia yang sangat tinggi sekitar 5% dan likuiditas dalam negeri yang tinggi. Apalagi kami melihat yield level dekat 7% adalah level yang sangat menarik untuk masuk karena fundamental makro Indonesia yang relatif stabil. Belum lagi kemungkinan yield turun ke arah 6,5% jika investor asing masuk kembali secara berbondong-bondong,” pungkas Ezra.

Baca Juga: Rupiah masih punya peluang menguat pada Rabu (7/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×