kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Minat Investor ke Saham BUMN Meningkat, Analis Ingatkan Potensi Koreksi


Senin, 28 April 2025 / 17:38 WIB
Minat Investor ke Saham BUMN Meningkat, Analis Ingatkan Potensi Koreksi
ILUSTRASI. Saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berpotensi tetap menarik perhatian investor dalam waktu dekat, terutama setelah pembagian dividen


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berpotensi tetap menarik perhatian investor dalam waktu dekat, terutama setelah pembagian dividen dan dorongan sentimen dari Danantara. Namun, analis menilai peluang koreksi tetap harus diwaspadai.

Analis Infovesta Utama, Ekky Topan mengatakan pergerakan harga saham BUMN seperti PT Bank BRI Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pasca-ex-date dividen tidak mengalami penurunan yang signifikan. 

"Bahkan ada potensi penguatan lanjutan, apalagi dengan munculnya berita tentang Danantara yang berencana menjadi liquidity provider," terang Ekky pada Kontan, (28/4).

Menurutnya, minat investor terhadap saham BUMN akan semakin meningkat, didukung sentimen positif, kinerja emiten yang relatif stabil. Serta peluang tambahan jika kondisi ekonomi membaik dan arus dana asing kembali masuk.

Namun, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila mengingatkan, ada risiko koreksi dari aksi ambil untung para investor dividend hunter. Terkait Danantara, ia berpendapat bahwa investor masih perlu transparansi akan program Danantara terhadap likuiditas emiten.

“Saham BUMN tetap menarik untuk investasi jangka panjang karena fundamentalnya kuat. Investor juga perlu memantau kebijakan pemerintah, arus dana asing, dan peluang rotasi ke sektor atau indeks lain jika prospeknya lebih baik,” kata Indy.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham PGN (PGAS) yang Diproyeksi Cetak Kinerja Stabil di Tahun 2025

Terkait kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Town Hall Meeting Danantara Senin (28/4), Indy menilai acara ini berpotensi membawa sentimen positif karena investor dapat memperhatikan apakah ada proyek-proyek baru yang bisa menopang sektor terkait dan saham-saham di bawah naungan Danantaara

Namun, Ekky menilai dampak ke IHSG secara keseluruhan mungkin tetap terbatas, mengingat prioritas pemerintah saat ini belum terlalu condong ke pasar modal jika melihat beberapa pernyataan Prabowo Subianto sebelumnya.

“Saya tidak melihat acara tersebut akan membawa dampak yang terlalu besar terhadap IHSG, tapi kita lihat saja nanti,” tambah Ekky.

Dalam kondisi seperti ini, Ekky menyarankan investor untuk mencermati saham-saham di sektor properti, perbankan, dan konsumsi. Untuk bank, semisal, ia merekomendasikan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan target harga Rp 3.000 per saham.

Sementara itu, Indy menyarankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 5.025, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 6.100, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target harga Rp 1.900, dan PT Aneka Tambang (ANTM) dengan target harga Rp 2.320.

Baca Juga: Tebar Dividen Rp 1,97 Triliun, Intip Rekomendasi AKR Corporindo (AKRA)

Selanjutnya: 5 Bahaya Menahan Buang Air Kecil Terlalu Sering, Awas Batu Ginjal

Menarik Dibaca: 5 Bahaya Menahan Buang Air Kecil Terlalu Sering, Awas Batu Ginjal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×